NANGA BULIK - Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Lamandau tahun ini cukup luas dan berdampak pada tergenangnya ratusan rumah warga. Tak hanya itu, kini para korban banjir juga mulai terserang penyakit.
Untuk menangani hal itu Dinas Kesehatan bersama Puskesmas, IDI, dan PMI Lamandau menggelar bakti sosial ke sejumlah desa terdampak banjir. “Kegiatan baksos kita gelar di kelurahan Tapin Bini, Desa Bukit Jaya, Desa Bayat dan wilayah Kecamatan Bulik dengan melibatkan 5 puskesmas setempat,” ujar Kepala Dinas kesehatan, Friaraiyatini.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat, mereka juga memberikan pengobatan gratis, berbagi sembako, dan air mineral serta memberian makanan tambahan bagi balita.
Dari hasil pemeriksaan juga terdapat gejala yang lain dari biasanya. Bila selebumnya para korban banjir perlu mewaspadai penyakit kulit serta diare, kali ini petugas kesehatan justru menemukan banyak warga yang mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi). “Hasil pemeriksaan kesehatan, yang mengalami penyakit kulit dan diare hampir tidak ada. Yang banyak justru hipertensi,” ungkapnya.
Menurutnya penyebab hipertensi rata-rata akibat stress tingkat tinggi yang dialami oleh warga karena takut banjir semakin tinggi. “Serta kelelahan menghadapi banjir karena harus angkat-angkat barang dan kurang tidur. Sementara anak-anak rata-rata menderita batuk pilek dan ispa,” pungkasnya. (mex/sla)