SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 09 Mei 2019 16:30
Ya Tuhan Kasihan..!!! Pria Uzur Ditemukan Membusuk

Hilang Tiga Pekan, Diduga Tewas Kelaparan

SUDAH MEMBUSUK: Jenazah Damsiri saat di RSUD dr Murjani Sampit. Pria uzur itu ditemukan tewas dengan jenazah yang sudah membusuk di sekitar Stadion 29 Nopember Sampit, Rabu (8/5).(YUNI PRATIWI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Sebagian warga Sampit dihebohkan dengan penemuan mayat pria uzur di halaman gudang kosong Jalan Cilik Riwut, di sekitar Stadion 29 Nopember Sampit, Rabu (8/5). Jenazah pria bernama Damsiri (85) itu telah membusuk. Diduga dia meninggal sepekan lebih.

Anak Damsiri, Zainudin (55), mengatakan, ayahnya terakhir dilihat warga sekitar pada pukul 15.00 WIB, Selasa (16/4). Setelah itu tidak ada lagi yang melihat keberadaannya. Pada 17 April, pihak keluarga bersama warga sekitar berusaha mencari Damsiri, namun tak membuahkan hasil, hingga akhirnya Zainudin menerima kabar ayahnya meninggal dunia tiga pekan setelahnya.

Menurut Zainudin, ayahnya sudah dua tahun pikun karena faktor usia. Selain itu, untuk berkomunikasi juga sudah tidak jelas. Untuk makan dan minum, Damsiri harus dicontohkan terlebih dahulu. Namun, fisiknya masih tergolong kuat. ”Jalan jauh seharian itu masih kuat,” katanya.

Zainudin menduga ayahnya lama terjebak di halaman gudang yang dikelilingi pagar. Kemungkinan Damsiri tidak dapat menemukan cara keluar dari tempat itu.

”Di dalam rumah saja, kalau mau ke kamar mandi bingung kalau tidak diantarkan,” kata pria yang tinggal di Perumahan Pendawa itu.

Zainudin mengatakan, ayahnya sudah terbiasa jalan-jalan di sekitar stadion. Warga sekitar sudah banyak yang mengenalinya dan diantarkan pulang ke rumah jika melihat Damsiri di jalan.

Kalaupun ada orang yang tak mengenalnya, bisa langsung menghubungi pihak keluarga. Sebab, pada kerah baju Damsiri disertakan nomer telepon pihak keluarga, sehingga siapa saja yang menemukannya bisa menghubungi pihak keluarga untuk memberitahukan keberadaan Damsiri.

”Setiap hari bapak saya itu bingung. Orang sekitar sudah tahu. Misalkan kami cari tak dapat, kalau orang-orang yang sudah mengerti, pasti diantarkan pulang,” ujarnya.

Pihaknya selama tiga pekan lebih atau 22 hari, terus mencari keberadaan korban mulai dari ujung Ketapang hingga ujung Baamang. Dia menduga ayahnya meninggal kelaparan.

”Manusia normalnya mampu bertahan tanpa makan dan minum itu paling tiga hari. Bapak  saya itu tidak bisa makan dan minum sendiri. Jadi, kami suapkan 2-3 kali, baru dia tahu caranya makan,” jelasnya.

Zainudin menuturkan, Damsiri tidak pernah keluar pada malam hari. Sebab, setiap malam keluarga menjaga Damsiri bergantian. Ayahnya tidak memiliki riwayat penyakit apa pun. Pikun yang dideritanya karena faktor usia 

Melihat kondisi Damsiri, Zainudin menduga ayahnya telah meninggal dunia lebih dari sepekan. Sebab, jenazah sudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Kapolsek Baamang AKP Agoes Tri mewakili Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel mengatakan, mayat Damsiri pertama kali ditemukan seorang warga yang saat itu masuk ke halaman gudang dengan maksud mencari cacing untuk memancing.

Pria uzur itu sebelumnya pernah dilaporkan menghilang. Kabar hilangnya korban pun tersebar di media sosial. Dari olah TKP, aparat menemukan baju batik yang sama persis dengan pakaian yang terakhir dipakai oleh kakek tersebut yang secara tidak langsung memastikan identitasnya. (yn/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers