SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 14 Mei 2019 15:10
LUAR BIASA..!!! Soal Sulit, Prestasi Justru Melejit
SULIT DIHILANGKAN: Sejumlah pelajar SMA di Kota Palangka Raya merayakan kelulusan dengan aksi corat-coret baju usai pengumuman hasil UNBK, Senin (13/5). Aksi itu seolah jadi budaya dan sulit dihilangkan.(DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Sulitnya soal ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA/SMK/MA sederajat yang sempat dikeluhkan peserta, tak berkorelasi dengan hasil yang diraih. Prestasi pelajar Kalteng justru melejit dengan tingkat kelulusan mencapai 100 persen.

Secara keseluruhan, rata-rata nilai mata pelajaran UNBK meningkat antara 10 – 30 persen dari jumlah peserta sebanyak 32.642 siswa, terdiri dari SMA 18.291 siswa, MA 4.023 siswa, dan SMK 10.328 siswa.

Hasil memuaskan itu berbeda dengan keluhan sejumlah pelajar sebelumnya terkait soal yang lebih sulit. Bahkan, para pelajar ramai-ramai ”menyerang” akun media sosial Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Komentar lucu terkait sulitnya soal itu berseliweran di medsos.

Prestasi yang diraih pelajar Kalteng memang di luar perkiraan. Sebanyak 20 peserta UNBK mampu meraih nilai 100 pada berbagai mata pelajaran, meningkat 500 persen dibanding UNBK tahun 2017/2018 yang hanya diraih empat siswa. Perolehan nilai 100 itu untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Asing.

Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Slamet Winaryo mengatakan, raihan prestasi itu dilakukan tanpa kecurangan. Berdasarkan laporan Tim Itjen Kemendikbud, pelaksanaan UNBK di Kalteng tak terjadi pelanggaran. ”Ini prestasi luar biasa,” katanya, Senin (13/5).

Slamet menuturkan, kelulusan satuan pendidikan diumumkan secara serentak dan berlangsung dengan tertib dan aman. Batas kelulusan ditetapkan satuan pendidikan dengan mempertimbangkan nilai ketuntasan, budi pekerti, dan nilai ujian nasional/ujian sekolah.

”Prestasi hasil UNBK di Kalteng merata di semua satuan pendidikan di perkotaan dan pedalaman. Selanjutnya kami  harus bekerja lebih giat dan lebih keras lagi untuk mewujudkan Kalteng Berkah,” katanya.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMAN 1 Palangka Raya M Ramli bersyukur seluruh siswanya lulus. Sekolah tersebut meluluskan sebanyak 521 pelajar dari 14 ruangan kelas tiga. Bahkan, siswa atas nama Abdi Revandio, meraih nilai 368,50, nomor dua terbaik di seluruh Kalteng.

”Ini peningkatan tim guru yang membina. Intinya, ini semua berkat semuanya hingga memperoleh hasil sangat memuaskan. Apalagi kami menerapkan nilai maksimal 75,” ujarnya.

Terkait aksi mencoret pakaian yang masih terjadi, Ramli menuturkan, pihaknya tidak akan bertanggung jawab apabila aksi itu berdampak negatif di luar sekolah. Sejak diberikan pengumuman, siswa dan siswi diimbau tak melakukan aksi itu dan diminta melaksanakan ibadah sesuai agamanya masing-masing.

”Kami juga mengancam tidak memberikan surat tanda kelulusan (STK) mereka apabila kedapatan melakukan corat-coret seragam sekolah," tegas Ramli.

Ramli menuturkan, siswanya dipancing sekolah lain yang melakukan aksi tersebut di depan sekolahnya, Jalan Ais Nasution. ”Setelah kami bubarkan mereka langsung pulang meski sempat melakukan aksi," ujarnya.

Siswa SMAN 1 Palangka Raya Ananda Maulana Rahmat Khadafi Sembiring mengatakan, para guru telah melarang aksi corat-coret seragam sekolah. Namun, sebagian pelajar bersikeras melanggarnya karena dinilai bagian dari ekspresi meluapkan kebahagian dalam momentum kelulusan.

”Walau dilarang guru, kami tetap melakukan dengan hal yang positif. Bahkan, kami tidak konvoi di jalan raya serta tidak melakukan hal negatif, seperti mabuk-mabukan dan lainnya," katanya.(daq/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers