SAMPIT- Masuk pekan kedua Ramadan, Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit mulai mengalami peningkatan pengunjung. Puncaknya diperkirakan akan tiba pada sepuluh hari menjelang Lebaran.
“Masih belum puncaknya, tapi ramai pembeli. Nanti kalau pas puncaknya, parkir motor saja susah,” ucap Robiyatul, pedagang pakaian di PPM, Rabu (15/5).
Toko milik Robiyatul tidak hanya menyediakan berbagai macam jenis pakaian, namun juga perlengkapan ibadah. Mulai dari mukena, sarung, peci dan sajadah. Omset sudah mengalami peningkatan sebelum memasuki Ramadan.
“Awal Ramadan paling 50 persen, kalau nanti sepuluh hari jelang Lebaran biasanya sampai 200 persen naiknya,” ucapnya Robiyatul.
Dia mengatakan, dalam sehari bisa meraup hasil Rp 5 juta - Rp. 10 juta, sementara saat hari minggu bisa mencapai Rp. 25 juta. Pelanggan kebanyakan berasal dari perkebunan sawit. Mereka biasanya membeli dalam jumlah besar. Barang yang ia jual berasal dari Jakarta, Banjarmasin, dan Surabaya,
“Mukena ramai sebelum puasa, sehari kadang 20 -30 lembar mukena terjual,” terang Robiyatul yang menjual mukena kisaran harga Rp. 100 ribu – Rp. 400 ribu.
Barang yang ia jual berasal dari Jakarta, Banjarmasin dan Surabaya,Robiyatul mengatakan saat ini untuk pakaian wanita yang sedang trend adalah gamis polos atau biasa di sebut gamis maharaja, dengan harga mulai dari Rp. 200 ribu- Rp 250 ribu.
Untuk mengisi dagangan di tokonya selama Ramadan, Robiyatul menghabiskan budget Rp. 200 juta, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp. 150 juta.
Pedagang lainnya Idrus mengatakan, ia kulakan peci hingga Rp. 30 juta. Peci yang ia jual dikirim dari Surabaya dengan kisaran harga Rp. 35 ribu – Rp. 60 ribu. “Kalau ecer saja lambat keluarnya, jual grosir lumayan sehari bisa 10 – 20 buah peci sehari,” tandasnya. (yn/yit)