PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat terus upayakan menata kawasan kumuh di Pangkalan Bun. Upaya yang dilakukan Pemkab Kobar yakni dengan membangun sejumlah fasilitas penunjang guna menghilangkan kesan kumuh di wilayah padat penduduk.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, berdasarkan hasil survei diketahui bahwa Kelurahan Mendawai, Mendawai Seberang, dan Raja Seberang ini masuk sebagai kawasan kumuh. Sehingga tiga kelurahan tersebut menjadi fokus penanganan pengentasan kawasan kumuh.
“Untuk menangani kawasan kukuh ini dilakukan oleh sejumlah SOPD baik itu dari Dinas PUPR dan juga dari DLH Kobar,” kata Bupati Kobar Hj Nurhidayah.
Dari Dinas PUPR Kobar khususnya Bidang Cipta Karya akan membenahi dari segi infrastruktur jalan dan penambahan tempat mandi cuci kakus (MCK). Sehingga ke depan aktivitas masyarakat tidak selalu di sungai.
“Setiap tahun kita upayakan pembangunan jalan. Khususnya di Kelurahan Mendawai Seberang dan Raja Seberang. Pertama mulai kita timbun pada tahun lalu dan kita tingkatkan lagi pembangunan jalan menuju dua kelurahan agar bisa dilalui kendaraan roda empat,” kata Bupati.
Selain itu titian kayu juga dibenahi dan terus ditambah mengingat di dua kelurahan tersebut adalah rawa. Sehingga rumah warga saling terhubung. “Selama ini yang menjadi kendala adalah masalah toilet dan masih dilakukan di sungai. Ke depan diupayakan untuk pemenuhan satu rumah satu WC. Namun sekarang ini sebagian sudah memiliki WC dan sebagian mengunakan WC umum,” jelasnya.
Untuk masalah kebersihan ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kobar. DLH juga mulai menyedialan kotak sampah agar masyarakat tidak membuang sampah di kolong rumah. Dengan begitu tiga kelurahan tersebut tidak lagi kumuh.
“Upaya membuat Kampung Sega dengan cat warna-warni di Kelurahan Mendawai ini merupakan upaya pemerintah menata kawasan kumuh menjadi kawasan yang bersih dan nantinya bisa dimanfaatkan untuk tempat wisata dalam kota,” katanya. (rin/sla)