SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 23 Mei 2019 15:30
Pertumbuhan Ekonomi Meningkat, Pendapatan, Perkebunan, dan Pertanian Naik Drastis

Tiga Tahun Kepemimpinan Sugianto Sabran-Habib Said Ismail

BANYAK PENINGKATAN: Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Barito Utara, beberapa waktu lalu.(IST/RADAR SAMPIT)

Sugianto Sabran dan Habib Said Ismail sudah tiga tahun memimpin Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai gubernur dan wakil gubernur. Banyak capaian yang patut diacungi jempol di saat keduanya menjalankan amanah. Salah satunya pendapatan daerah yang naik signifikan.

===

Realisasi Pendapatan Kalteng juga meningkat drastis selama kepemimpinan Sugianto-Habib Ismail. Data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), menunjukkan selama tiga tahun terjadi peningkatan di berbagai sektor pendapatan.

Dari sisi pendapatan daerah, peningkatan cukup signifikan dalan tiga tahun terakhir. Pendapatan Daerah pada 2016 mampu mencapai Rp 3,548 triliun dari target Rp 3,427 triliun,  kemudian pada 2017 teralisasi Rp 4,098 triliun dari target Rp 4,046 triliun, dan pada 2018 mencapai Rp 4,682 triliun dari target Rp 4,414 triliun.

”Begitu juga dengan pendapatan asli daerah (PAD) Kalteng dalam tiga tahun terakhir selalu dinaikkan targetnya, namun begitu pemerintah mampu merealisasikan melebihi target,” kata Kepala Bapenda Kalteng Kaspinoor.

Di sektor lain, khususnya perekonomian dalam artian luas juga memperlihatkan peningkatan sangat tajam, terutama di bidang perkebunan. Data dari Dinas Perkebunan Kalteng memperlihatkan pengembangan berbagai produk pertanian mengalami peningkatan.

Di berbagai bidang, pemerintah melakukan berbagai terobosan dan program agar pertumbuhan ekonomi dalam artian luas ini terus mengalami peningkatan. Program yang bersumber, baik dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) terus dijalankan tiap tahun.

Sawit dan karet merupakan komoditas utama sektor perkebunan di Kalteng yang ditopang perusahaan besar swasta dan negara. Selanjutnya diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat untuk melakukan budidaya komoditas perkebunan secara baik menurut kaidah-kaidah good agriculture practices (GAP).

”Pabrik pengolahan hasil kelapa sawit terus mengalami peningkatan. Hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor pendorong bagi masyarakat perkebunan di Kalteng dalam meningkatkan taraf hidupnya,” kata Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Rawing Rambang.

Sejak 2017, melalui rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kalteng dijadikan Pilot Project Kebijakan Satu Peta (KPS) di bidang perkebunan. Kalteng diakui memiliki data yang cukup untuk membuat peta kesesuaian lahan komoditas kelapa sawit, kopi, kakao, dan karet.

Pengembangan komoditas kakao di Kalteng terilhat mengalami peningkatan, khususnya dari sisi luas tanam. Pada 2015, luas tanaman kakao hanya 50 haktare dan hanya berada di Kabupaten Barito Utara. Namun, pada 2019 ini luas tanam komoditas ini sudah mencapai sekitar 963 haktere, yang tersebar di sejumlah kabupaten.

”Sektor perkebunan ini luas, makanya harus ada pengembagan lain yang mengarah kepada peningkatan perekonomian masyarakat,” ucap Rawing.

Demikian juga dengan komoditas kopi, yang pada 2016 hanya 54 haktare di dua kabupaten, yakni Barito Utara dan Seruyan. Tahun ini sudah mencapai 778 hektare, tersebar di sekitar sepuluh kabupaten dan kota.

”Dua komoditas ini dipacu, karena memang menjadi alternatif lain untuk meningkatkan perekonomian daerah dan masyarakat,” ucapnya.

Lalu, bagaimana dengan produksi pertanian dan peternakan? Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP), pemerintah telah melakukan berbagai upaya pengembangan produk pertanian yang dikenal dengan istilah upaya khusus (upsus), mulai dari upsus padi jagung kedele (pajale), upsus bawang merah dan cabai (babe), dan upsus sapi indukan wajib bunting (siwab).

Dari tahun ke tahun produksi padi dan beras menunjukkan peningkatan luar biasa, bahkan mampu surplus. Pada 2016 produksi padi mencapai 774.486 ton dan beras 435.431 ton. Dan pada tahun 2018 produksi padi mencapai 754.834 ton dan padi sebanyak 424.392 ton.

Lalu, untuk produk lain juga mengalami peningkatan. Produksi jagung pada 2016 mencapai 16.310 ton, kemudian 2017 sebanyak 51.052 ton, dan pada 2018 mencapai 107.848 ton. Kemudian, kedelai mengalami kenaikan juga, yakni pada 2016 sebanyak 2.684 ton dan pada 2017 sebanyak 3.211 ton dan pada 2018 sebanyak 1.095 ton.

”Sektor tanaman pangan dan peternakan ini menjadi fokus pemerintah. Tiap tahun terlihat semakin besar,” kata Kepala DTPHP Sunarti.

Pengembangan sektor pertanian diperkuat lagi dengan program cetak sawah yang tiap tahunnya luas tanamnya semakin luas dan tersebar di sejumlah kabupaten. Pada 2016, cetak sawah hanya seluas 16.550 haktare, kemudian pada 2017 ditambah 4.600 hektare dan pada 2018 ditambah 229 hektare. Total luas cetak sawah selama kepemimpinan Sugianto Sabran-Habib Said Ismail  telah mencapai 21.579 hektare.

”Ini tersebar sepuluh kabupaten dengan luas berbeda-berda. Tiap tahun luasnya terus ditambah, dengan tujuan menciptakan ketahanan dan swasembada pangan Kalteng,” ucap Sunarti.

Untuk memperkuat perekonomian, pemerintah juga memperhatikan bidang perindustrian dan perdagangan. Pemerintah secara keseluruhan sudah berhasil menekan harga bahan pokok. Selain itu, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kelautan dan perikanan juga menjadi perhatian pemerintah untuk terus ditingkatkan.

Dalam beberapa tahun ke depan, perekonomian Kalteng diprediksi akan terus mengalami peningkatan dengan adanya program pemerintah yang menekankan peningkatan daya saing daerah. Upaya ini tentu akan berdampak besar bagi masyarakat di provinsi ini. (adv/sho/ign)

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers