SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 25 Mei 2019 15:34
Pembangunan Infrastruktur Buka Keterisolasian, Percepat Akses, Majukan Perekonomian

Tiga Tahun Kepemimpinan Sugianto- Habib Said Ismail

DIPACU: Presiden RI Joko Widodo meresmikan terminal baru Bandara Tjilik Riwut yang digadang-gadang menjadi salah satu pendukung peningkatan ekonomi Kalteng.(MMC KALTENG FOR RADAR SAMPIT)

Proyek pembangunan infrastraktur yang di bawah kepemimpinan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Habib Said Ismail untuk mempercepat kemajuan daerah terbukti berhasil. Selama tiga tahun, pasangan ini membuka keterisolasian daerah dan menyukseskan pembangunan sarana transportasi dengan memacu pembangunan infrastruktur.

===

Dengan luas wilayah yang hampir satu setengah kali pulau Jawa, kebutuhan terhadap prasarana transportasi, khususnya jalan darat sangat penting guna menunjang pembangunan wilayah. Sekaligus untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ya, pengembangan transportasi di Kalteng diperlukan pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan yang mempunyai nilai strategis. Jalan dan jembatan tersebut menghubungkan daerah pertanian, perkebunan, perdagangan, dan perumahan.

Sugianto Sabran dan Habib Said Ismail yang sejak awal dilantik berkomitmen memacu pembangunan infrastruktur di segala bidang, telah membuktikan janjinya kepada masyarakat. Selama tiga tahun memimpin, sudah banyak capaian yang berhasil ditoreh dalam percepatan pembangunan infrastruktur.

Data dari Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng, pemerintah memiliki program kegiatan prioritas jalan nasional dan outlet bidang bina marga, di antaranya penuntasan pelebaran 2-7-2 atau dua meter lebar bahu jalan kanan dan kiri, dan tujuh meter lebar badan jalan.

Penanganan tersebut dilakukan pada Jalan Lintas Kalimantan Poros Selatan yang dimulai dari batas Kalimantan Barat – Pangkalan Bun – Sampit – Palangka Raya – Pulang Pisau – Kuala Kapuas – Batas Kalimantan Selatan.

”Tak hanya itu, pemerintah juga melakukan pelebaran jalan dari Muara Teweh menuju Kandui, kemudian Patas, Ampah, Dayu, Tamiyang Layang, hingga ke wilayah Pasar Panas batas Kalsel,” kata Kepala Dinas PUPR Shalahuddin.

Tak hanya itu, pemerintah juga melakukan pelebaran ruas jalan Palangka Raya – Buntok – Ampah, termasuk pembangunan Pile Slab atau jembatan layang pada segmen banjir Bukit Rawi. Dengan dipacunya pembangunan jalan, secara langsung akan berdampak terhadap akses mobilitas, baik di dalam daerah termasuk ke provinsi lain.

Selain membangun jalan utama, pemerintah di satu sisi juga membangun ruas jalan menuju akses outlet. Misalnya pembangunan ruas jalan di wilayah Pulang Pisau – Pangkoh – Bahaur yang langsung menuju akses Pelabuhan Bahaur di wilayah setempat. Kemudian juga dilakukan pembangunan ruas jalan Sampit – Samuda – Ujung Pandaran menuju akses Pelabuhan Bagendang.

Selanjutnya, pembangunan dan peningaktan ruas jalan pada Simpang Bangkal – Bangkal – Telaga Pulang – Kuala Pembuang – Teluk Segintung untuk selanjut menuju akses  Pelabuhan Segintung. Pembangunan juga dilakukan di wilayah Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama menuju akses Pelabuhan Kumai.

”Tidak cuma itu, jalan menuju Pelabuhan Tanjung Kalap atau akses Pelabuhan Bumi Harjo juga ditingkatkan. Kemudian, wilayah Basarang – Batanjung juga dibangun untuk menuju akses Pelabuhan Batanjung,” jelas Shalahuddin.

Untuk jalan lintas tengah juga dipercepat penanganannya, yakni dari Tumbang Samba – Tumbang Hiran – Tumbang Kaburai, hingga batas Kalbar dengan total panjang kurang lebih 200 kilometer.

Selain pembangunan infrasturktur jalan, pemerintah juga mempercepat pembangunan di bidang Cipta Karya, yang meliputi peningkatan sarana prasarana umum dan masyarakat, program pembangunan saluran drainase dan gorong-gorong, serta program pembangunan  rumah ibadah dan fasilitas sosial.

Sementara itu, di bidang perhubungan, berbagai peningkatan juga sangat terlihat jelas di semua bidang. Salah satunya, Pemerintah Provinsi Kalteng saat ini terus memproses pengerjaan rel kereta api yang jadi program nasional dari Puruk  Cahu - Batanjung melalui Bangkuang. Saat ini masih terus diproses dalam tahap perpanjangan perizinan.

Pembangunan rel kereta api yang menghubungkan antara Puruk Cahu hingga Batanjung tersebut rencananya akan dijadikan sebagai transportasi untuk pengangkutan hasil bumi. Terutama batu bara di Puruk Cahu dengan pengapalan di Pelabuhan Batanjung, Kapuas.

”Di saat kepemimpinan Sugianto-Sabran dan Habib Said Ismail, program ini terus dipacu. Tentu tujuannya untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kalteng Ati Mulyati.

Untuk mendukung program tersebut, pemerintah telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Bidang Perkeretaapian yang ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama antara Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat dengan Pemprov  Kalteng.

Jumlah SDM Perkeretaapian Angkatan lulus pada tahun 2017 dan 2018 di Provinsi Kalteng dengan jumlah 27 Taruna Perkeretaapian. Dari 27 Lulusan perkeretaapian, 18 orang sudah terserap menjadi CPNS Pemprov Kalteng dan 9 orang masih menjadi tenaga kontrak.

”Ini sebagai salah satu komitmen pemerintah meningkatkan pembangunan di berbagai bidang. Langkah ini tentu akan berdampak terhadap peningkatan SDM Kalteng. Apalagi untuk program ini terus dipacu pemerintah,” katanya.

Di bidang penerbangan, pemerintah berhasil memacu penyelesaian pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut. Pengembangan terminal bandara yang dimulai tahun 2014 - 2018 telah menyerap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp. 491.058.811.000 dan diselesaikan pada tahun ini berkat keseriusan Sugianto Sabran-Habib Said Ismail.

Panjang runway Bandara Tjilik Riwut saat ini 2.500 meter dan lebar 45 meterr dengan nilai permukaan landasan pacu (PCN) 60 sentimeter, mampu didarati pesawat jenis Boeing 737-900 ER. Sementara itu, terminal baru dengan luas 30.821 meter per segi dapat menampung penumpang keberangkatan  2.625 orang dan penumpang kedatangan 710 orang.

”Dengan telah beroperasinya terminal baru ini, akan berdampak terhadap semua sektor. Pada kepemimpinan Sugianto Sabran dan Habib Said Ismail, proyek besar ini dipacu pembangunannnya hingga mampu diselesaikan dengan cepat,” kata Ati.

Pada sisi transportasi laut, di masa kepemimpinan Sugianto-Habib, telah memacu pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Bahaur di Kabupaten Pulang Pisau. Keberadaan sarana transportasi ini diharapkan dapat menjadi pintu gerbang keluar masuknya arus penumpang, barang, dan kendaraan pada wilayah bagian Kalteng ke pulau Jawa.

Pelabuhan Penyeberangan Bahaur dibangun sepasang dengan Pelabuhan Penyeberangan di  Paciran, Kabupaten Lamongan Jawa Timur sesuai dengan lintas penyeberangan yang telah ditetapkan. Saat ini, Pelabuhan Penyeberangan Bahaur telah operasional yang dilayani oleh KM Drajat Paciran dengan jadwal keberangkatan 2 kali dalam seminggu.

”Dengan pelabuhan ini, tidak hanya menjadi sarana angkut penumpang, tapi juga barang. Percepatan pembangunan ekonomi akan semakin terpacu dengan sarana ini,” kata Ati.

Dengan semakin pesatnya pembangunan sarana dan prasarana trasportasi, baik darat, laut, dan udara, akan membuat pergerakan ekonomi semakin pesat.  Mobilitas antardaerah juga semakin mudah dan lingkupnya pun semakin luas dengan keberadaan sarana dan prasarana yang pembangunannya dipacu saat kepemimpinan Sugianto Sabran- Habib Said Ismail. (sho/adv)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers