SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Rabu, 29 Mei 2019 15:20
Nyaris Gagal Berangkat,Ada yang Ketinggalan Kapal

Kisah Pemudik Kapal Laut di Pelabuhan Sampit

AKHIRNYA BERANGKAT: Sri Wati (66) tersenyum saat karena akhirnya bisa melakukan check in tiket kapal laut jurusan Surabaya, Senin (27/5).(YUNI/RADAR SAMPIT)

Mudik merupakan tradisi menjelang Lebaran yang terus bertahan hingga kini. Ada banyak peristiwa yang dialami para pemudik. Berikut sebagian kisahnya.

YUNI PRATIWI, Sampit

Sejumlah pemudik mulai memadati area terminal penumpang Pelabuhan Sampit dan pintu check in kapal laut. Sebagian dari mereka menghabiskan waktu dengan merebahkan badan beralaskan tikar terpal plastik putih.

”Tadi saya beli Rp 10 ribu,” ujar Sri Wati (66), memperlihatkan terpal plastik miliknya yang sudah terlipat di atas keranjang yang akan dia bawa menuju Surabaya, Senin (27/5) subuh.

Sri merupakan pemudik yang naik kapal KM Kirana III yang akan bertolak menuju Surabaya. Saat datang ke Pelabuhan Sampit, dia mengaku belum memegang tiket. Karena itu, dia tak boleh memasuki terminal pelabuhan.

“Saya mau salat di dalam, maksud saya kan biar tak jauh, tapi tak boleh karena belum punya tiket,” kata wanita yang mengaku sudah berada di areal pelabuhan sejak pukul 01.00 WIB itu.

Sri menuturkan, selama tiga minggu belakangan dia tinggal di tempat anaknya di Kasongan, Kabupaten Katingan. Dia berangkat ke Sampit menggunakan travel. Travel itu pula yang menyediakan tiket kepulangannya ke Surabaya. Namun, hingga pukul 05.00 WIB kemarin, tiket itu belum sampai ke tangannya.

Sri ditemani seorang anam muda. Dia yang membantunya menguruskan tiket yang masih di tangan sopir travel. Karena membantunya Sri, pemuda itu terpisah dari rombongannya yang semuanya berprofesi sebagai pedagang bakso.

Sri mengaku sudah terbiasa menggunakan jasa angkutan laut. Ini adalah kali ke empatnya dia ke Sampit. Namun, baru kali ini dia belum memegang tiket kapal yang akan membawanya pulang ke kampung halaman.

”Ibu ini saya lihat dari tadi subuh duduk di sini kok belum masuk?” tanya seorang petugas pada Sri. Anak muda yang bersama Sri membantu menjelaskan kepada petugas bahwa tiket milik Sri masih dengan sopir travel yang membawanya dari Kasongan.

”Coba hubungi lagi, kasihan ibunya. Soalnya kemarin ada beberapa penumpang yang membeli tiket lewat agen travel, namanya tidak sesuai dengan identitas akhirnya tak bisa berangkat,” kata petugas dari Ditpolair Polda Kalteng itu.

Tak berselang lama, pengeras suara dari petugas pelabuhan mengingatkan agar penumpang yang sudah berada di terminal penumpang segera melakukan boarding pass. ”Pastikan Anda mendapatkan gelang. Sebab, kalau pun Anda sudah check in tapi kalau tidak memakai gelang, Anda tetap tidak bisa naik kapal,” ujar petugas tersebut. 

”Tadi saya masih tenang, ini saya jadi mulai panik,” kata Sri setelah mendengar pengumuman tersebut. Wajar dia panik, karena tiket yang dibeli seharga Rp 550 ribu, termasuk ongkos travel Kasongan - Sampit.

Sri yang membawa satu tas pakaian, keranjang makanan, dan satu buah dus kecil itu mulai gelisah. Terlebih petugas berulang kali menanyakan hal yang sama padanya. ”Kalau memang saya tak bisa pulang tak apa-apa,” katanya, pasrah.

Sampai sekitar pukul 06.15 WIB, Sri belum juga mendapat tiketnya. Padahal, jadwal keberangkatan kapal pukul 08.00 WIB. Situasi terminal mulai lengang. Antrean penumpang sudah tidak terlihat, karena mereka mulai menaiki KM Kirana III.

Sri yang semula duduk akhirnya berdiri. Tampak kepanikan di wajahnya. ”Makin gak karuan gini rasanya,” ujarnya.

Sampai sekitar pukul 06.45 WIB, mobil travel yang membawa Sri dari Kasongan terlihat. Sri dan pemuda yang bersamanya langsung bergegas mendatangi mobil tersebut. Setelah mendapat tiket, Sri merapikan barang bawaannya dan segera melakukan check in untuk segera memasuki kapal.

Sekitar pukul 07.45, masih ada penumpang yang baru menaiki kapal. Kebanyakan penumpang yang terlambat datang adalah menggunakan jasa porter. ”Kalau pakai jasa porter, penumpang bisa naik belakangan, tidak berdesak-desakan. Kami duluan yang naik. Setelah barang dan aman, penumpang kami jemput,” ujar porter dengan nomer punggung 90 itu.

Saat akan keluar dari terminal, masih ada dua penumpang yang terlambat. Akhirnya dia harus gigit jari. Sebab, kapal yang akan mereka tumpangi telah bertolak sejak pukul 08.05 WIB.

”Pantas saya datang sudah sepi, ternyata sudah berangkat,” kata Slamet Riyadi (40).

Slamet mengaku menginap tidak jauh dari pelabuhan. Namun, dia mengira kapal akan berangkat sekitar pukul 12.00 WIB. ”Terus gimana ini?” kata Slamet yang mengaku membeli tiket seharga Rp 390. Slamet segera mendatangi kantor operator pelayaran untuk mempertanyakan nasibnya bersama satu rekannya yang tidak dapat berangkat hari itu. (***/ign)


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers