SUKAMARA – Bupati Sukamara Windu Subagio meminta kepada dinas terkait agar fokus dalam program pembudidayaan ikan Kelabau. Hal itu sebagai salah satu upaya pelestarian ikan yang banyak ditemukan dan menjadi ciri khas Kabupaten Sukamara.
“Membuat program unggulan jangan terlalu banyak, cukup satu saja tetapi fokus dan dikerjakan. Ikan Kelabau sudah dikenal di Kabupaten Sukamara dan umumnya orang dari luar daerah akan menanyakan ikan itu. Saya ingin ikan Kelabau bisa dibudidayakan agar lestari dan menjadi ciri khas atau ikon daerah,” tegas Windu Subagio.
Menurutnya sebagai sebuah ciri khas daerah, maka perlu dilakukan pembudidayaan sebagai pelestarian, sehingga setiap saat ikan selalu tersedia. Ikan Kelabau dari Sukamara sudah dikenal luas dan acapkali tamu daerah yang berkunjung ke Sukamara mencari ikan itu untuk disantap. Selain itu sebagai upaya pemerintah daerah dalam menjaga kepunahan keberadaan ikan tersebut di Sungai Jelai dan sekitarnya.
Sungai Jelai yang membatasi administrasi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Barat (Kalbar) memang masih menyimpan kekayaan alam beragam jenis ikan sungai. Salah satunya adalah ikan Kelabau.
Sungai yang mempunyai panjang lebih kurang 200 kilometer dan lebar sekitar 100 meter itu juga menjadi tempat para nelayan Kalteng maupun Kalbar untuk beraktivitas untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Pemukiman yang masih jarang di bantaran sungai, membuat sungai ini minim pencemaran sehingga masih alami. Tak heran, jika Sungai Jelai masih menjadi spot favorit pehobi mancing. Cukup umpan kue kering dibasahi air atau dengan seiris tempe digoreng ataupun seiris buah kelapa sawit, ikan Kelabau bisa didapatkan.(fzr/sla)