SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 13 Juni 2019 17:15
Enam Bulan Susun Kekuatan, Mereka Siap Mati

Dengan Bom Bunuh Diri

HASIL PENANGKAPAN: Polda Kalteng menggelar rilis penangkapan terduga teroris di dua daerah di Kalteng, Palangka Raya dan Gunung Mas. Sejumlah barang bukti juga diamankan aparat.(DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Terduga teroris yang ditangkap di Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah enam bulanan belakangan ini beraktivitas di Bumi Tambun Bungai. Kelompok yang diduga bagian dari Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu mengumpulkan kekuatan dan tengah menunggu instruksi untuk beraksi di Jakarta.

”Mereka mengumpulkan kekuatan, berlatih, dan bergerak ketika mendapat instruksi ke Jakarta. Mereka ada di Palangka Raya dan Gunung Mas. Totalnya 34 orang, termasuk laki-laki dewasa, perempuan, dan anak-anak,” kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan, Rabu (12/6).

Hendra menuturkan, kelompok tersebut tergolong berbahaya, karena seluruh anggotanya mampu merakit bom berdayak ledak tinggi. Dalam rencana aksinya, mereka mengincar personel keamanan.

Menurut Hendra, di Kalteng, keberadaan kelompok itu difasilitasi salah satu warga Kota Palangka Raya. Mereka ke Kalteng setelah penangkapan dan penggerebekan di Aceh tahun 2018 lalu. Kelompok yang lolos terpencar, salah satunya ke Kalteng.

”Jadi, sebenarnya jaringan ini pelarian, bukan mengasingkan diri. Sambil melakukan pelatihan dan pencarian dana,” ujarnya.

Hendra mengungkapkan, sebenarnya kelompok tersebut sudah mulai bergerak, namun berhasil digagalkan tim Polda Kalteng dan Densus 88 Antiteror. Mereka berencana menunggangi aksi di Jakarta dan terlibat dalam berbagai kerusuhan maupun teror di beberapa wilayah Indonesia.

”Kelompok ini sudah lama. Bahkan cikal bakalnya saat saya masih menjabat Kapolres Palangka Raya tahun 2013. Hanya saja, dulu belum ada satuan antiteror,” jelasnya.

Hendra menegaskan, jaringan tersebut beraksi menggunakan bom bunuh diri. Sama seperti bom bunuh diri yang melibatkan satu keluarga di Jawa, tahun lalu. ”Pokoknya tim ini spesialis perakit dan peledak bom. Untungnya berhasil diamankan sebelum bertindak,” ujarnya.

Hendra menambahkan, semua terduga teroris tersebut masih diamankan di Mapolda Kalteng. Mereka ditempatkan di ruangan khusus. Penyidik Densus 88 turun ke Polda Kalteng untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan tersangka dari 34 orang yang berhasil diamankan.

 

Harus Aktif

Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Kotim Handoyo J Wibowo meminta seluruh ketua RT dan RW aktif mengecek warga di lingkungannya masing-masing. Terutama bagi pendatang baru.

”Kami harap Pemkab Kotim segera menyurati dan menginstruksikan seluruh Ketua RT dan RW mengecek dan mengenali warganya sendiri. Terutama untuk areal yang  banyak rumah kontrakan atau barak. Hal ini untuk mengantisipasi daerah ini jadi markas perencanaan  terduga teroris,” kata Handoyo.

Handoyo menambahkan, ketua RT berperan mencegah sejak dini keberadaan terduga teroris, karena bersinggungan langsung dengan masyarakat. ”Tolong diawasi. Jangan biarkan daerah ini jadi tempat melakukan perencanaan tindak pidana terorisme,” kata dia.

Menurutnya, para terduga teroris menilai Kalteng merupakan tempat persembunyian paling aman. Hal itu sangat mungkin, selain karena  lokasi yang masih banyak hutan belantara, ditambah lemahnya pengawasan ketua RT dan RW serta tidak selektifnya para penyewa barak atau rumah kos-kosan.

”Kalau perlu ke depannya harus ada perda  yang mengatur soal rumah barak atau kos-kosan. Dengan begitu, ada dasar hukumnya mewajibkan seluruh pemilih mendata dan mengetahui pihak yang keluar masuk,” kata Handoyo. (daq/ang/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers