PALANGKA RAYA – PT PLN Kalimantan Selatan dan Tengah (Kalselteng) dijadwalkan melakukan pergantian Alat Pengukur dan Pembatas (APP) atau yang disebut kWh Meter khusus pelanggan prabayar yang tersebar di Kalsel dan Kalteng.
Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalselteng Yusfiansyah mengatakan, penggantian kWh Meter dilakukan PLN berdasarkan temuan sistem yang mengindikasikan bahwa cukup banyak kWh Meter Digital Prabayar yang perlu dilakukan penggantian secara bertahap berkenaan usia dan pengolahan token listrik pada sistem yang perlu ditingkatkan.
”Sebagai alat ukur, tentu keandalan kWh Meter harus tetap terjaga dengan baik dalam mencatat penggunaan energi listrik, sekaligus menghindari kesalahan yang dapat merugikan pelanggan dan PLN,” katanya, Rabu (3/7).
Berdasarkan data analisa sistem PLN sendiri, lanjutnya, terdapat 300 ribu kWh Meter Prabayar yang perlu diganti. Pergantian harus dilakukan karena apabila dibiarkan, akan membuat sistem mengalami masalah dan tidak menutup kemungkinan tejadi gagal pembelian token atau pulsa listrik.
Karena itu, dia mengimbau masyarakat, jika ada petugas PLN yang ingin melakukan pengecekan atau melakukan penggantian kWh Meter, diharapkan pelanggan memberikan izin dan tidak menghambat pekerjaan petugas.
”Solusinya tentu saja pergantian kWh Meter agar prosesnya tetap aman, dalam artian tidak merugikan pelanggan dan PLN sendiri,” ucapnya.
Dia menegaskan, proses penggantian kWh Meter yang dilakukan PLN tidak dipungut biaya alias gratis. Selain itu, untuk menghindari terjadinya tindakan penipuan, pihaknya sudah memberikan surat penugasan kepada petugas yang akan mengganti kWh Meter.
”Penggantian kWh Meter ini gratis tidak ada biaya satu rupiah pun. Jika takut yang datang adalah penipu, ya cukup minta ditunjukkan bukti surat penugasan dari PLN setempat,” ucapnya.
Yusfiansyah menuturkan, PLN sering menerima laporan gangguan pada kWh Meter yang muncul keterangan error dan tidak bisa mengisi token listrik. Namun, dia menegaskan, hal tersebut bukan termasuk target kWh penggantian, melainkan kWh Meter yang memang mengalami gangguan dan bisa diperbaiki melalui sistem.
”Jika kWh Meter Prabayar Pelanggan mengalami gangguan seperti ada tulisan eror atau tidak bisa mengisi token listrik, bisa hubungi petugas PLN setempat untuk segera ditindak lanjuti,” pungkasnya. (sho/ign)
