NANGA BULIK- Pemerintah Kabupaten Lamandau terus berusaha mendampingi masyarakat Kaharingan untuk menjaga tradisi semakin tergerus kemajuan zaman.Karena Lamandau menyimpan berbagai kekayaan budaya yang erat kaitannya dengan eksistensi Suku Dayak.
Salah satu kekayaan budaya tersebut adalah ritual adat Babantan Laman, ritual khas Dayak Tomun di daerah aliran Sungai Delang. Ritual yang puncaknya rutin digelar pada 7 Juli di setiap tahunnya. Angka 7 di bulan ke tujuh ini melekat kuat mengingat Suku Dayak meyakini bahwa angka ganjil memiliki keistimewaan tersendiri.
Dalam ritual ini berbagai tahapan tetap dilakukan sesuai dengan kebiasaan yang diturunkan secara turun temurun dari nenek moyang mereka, antara lain Mantir tetua adat yang berpuasa selama seminggu penuh, warga yang bergotong royong menyiapakan acara tanpa memandang perbedaan keyakinan. Prosesi pencucian benda-benda pusaka, serta arak-arakan para tokoh adat dan tetua desa diikuti warga tua muda bahkan anak-anak dalam rangka mengantar seserahan bagi sang pencipta sebagai wujud doa agar pada tahun berjalan kegiatan bertani mereka berhasil, agar semua hal yang buruk tidak menimpa desa.
Pemerintah Kabupaten Lamandau sendiri melalui Dinas Pariwisata pada tahun ini memfokuskan pendampingan pelaksanaan ritual adat Babantan Laman di tiga desa yang menunjukkan komitmen kuat dalam hal pengembangan pariwisata, yaitu Desa Wisata Riam Tinggi, Desa Wisata Lopus, dan Desa Wisata Penyombaan.
“Ketiga desa tersebut sudah mulai mengemas ritual adat Babantan Laman dengan kreatif sehingga diharapkan mampu menjadi salah satu atraksi yang menarik bagi wisatawan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Lamandau, Frans Evendi .
Sementara itu Kasi Tata Kelola Destinasi, Edmond Lamey, menambahkan bahwa ada beberapa pangsa pasar yang dapat mereka sasar sebagai penikmat suguhan budaya ritual Babantan Laman ini, seperti para fotographer, peneliti budaya, bahkan para anak muda yang beberapa tahun belakangan semakin menunjukkan trend kembali gemar menggali tradisi leluhur.
Dengan mengusung semangat "Bersama Menjaga Tradisi", Dinas Pariwisata pada kesempatan kali ini mempersiapkan materi promosi bagi pelaksanaan Babantan Laman tahun 2020 agar dapat menyasar pasar wisatawan yg tepat sejak jauh hari.
“Dan ketiga desa wisata ini melalui kepala desa masing-masing berkomitmen untuk menggelar ritual adat Babantan Laman tahun depan dengan menambahkan kegiatan yang melibatkan anak usia sekolah, misalnya lomba permainan tradisional, lomba busana adat, dan lomba memainkan alat musik tradisional,” beber Edmond.
Menurutnya kegiatan itu selain untuk memastikan tradisi terus lestari dari generasi ke generasi juga sebagai atraksi tambahan bagi wisatawan.
“Catat waktunya, tanggal 7 Juli setiap tahun, berkunjunglah menikmati suguhan budaya istimewa di Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau dan mari turut bersama menjaga tradisi,” tegasnya.
Kemudian bagi yang sudah tidak sabar menunggu tahun depan masyarakat disarankan untuk menghadiri even Festival Balayah Lanting akan digelar di tempat yang sama pada tanggal 19-21 Juli nanti. (mex/sla)