PALANGKA RAYA – Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Tengah (Kalteng) masih didominasi warga yang tinggal di perdesaan. Meski demikian, secara keseluruhan jumlah penduduk miskin di Kalteng menurun dibanding tahun sebelumnya.

”Persentase penduduk miskin di perdesaan pada September 2018 sebesar 5,45 persen, turun menjadi 5,33 persen pada Maret 2019. Untuk penduduk miskin di perkotaan mencapai 48.558 orang," kata Kepala BPS Provinsi Kalteng Yomin Tofri, Senin (15/7).

Yomin menuturkan, pemerintah daerah memang masih terus melakukan berbagai terobosan terhadap pembangunan di perdesaan.”Pemda harus lebih optimal lagi membangun perdesaan, terutama terkait pengelolaan dana desa,” ujarnya.

Lebih lanjut Yomin mengatakan, secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin di Kalteng pada Maret 2019 tercatat sebanyak 134.594 orang atau 4,98 persen. Berkurang 1.852 orang atau 0,19 persen bulan Maret 2018.

Menurutnya, perkembangan kemiskinan di Kalteng semakin menurun. Untuk komoditi penyumbang garis kemiskinan, berupa beras, rokok, daging ayam, telor, dan gula pasir.

”Saya yakinkan bahwa persolan kemiskinan bukan hanya sekadar jumlah dan persentase, tetapi harus dilihat dari indeks ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin,” ujarnya.

Menurut Yomin, secara persentase, penduduk miskin di Kalimantan Tengah terendah kelima dari seluruh provinsi yang hanya 4,98 persen dari seluruh jumlah penduduknya.

”Lima provinsi yang penduduk miskinnya sangat rendah, yakni DKI Jakarta, Bali, Kalimatan Selatan, Babel, dan Kalteng. Jadi, ini bagus dan semoga ke depan terus ditekan angka tersebut," kata Yomin. (daq/ign)