SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 12 Oktober 2019 14:17
Di Hadapan Bupati, Aktivis Ini Diancam Dibunuh
Aktivis di Kota Sampit, Burhan Nurrohman

SAMPIT – Seorang aktivis di Kota Sampit, Burhan Nurrohman, mendapat ancaman pembunuhan dari oknum pegawai Pemkab Kotim. Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sampit itu mendapat ancaman tersebut pada Rabu (9/10) malam lalu.

Burhan menuturkan, sebelum mendapat ancaman tersebut, dia sedang berdiskusi di sebuah warung makan. Di tengah diskusi itu, datang seorang temannya dan mengajak mengunjungi rumah Bupati Kotim Supian Hadi di Jalan Caman.

Burhan sempat menolak ajakan Dani dengan alasan khawatir Supian merasa risih atau terganggu dengan kedatangannya. Itu mengingat dia pernah melakukan aksi demo yang menuntut agar kasus yang menyeret Bupati Kotim Kotim Supian Hadi diusut tuntas.

Rekannya lalu meyakinkan Burhan, tidak akan terjadi apa-apa. Sang teman yang merupakan dosen di Sampit ini juga menyarankan agar pelantikan kepengurusan HMI nanti dihadiri Bupati Kotim. Hal itu juga jadi salah satu tujuan mengunjungi kediaman Supian.

Burhan akhirnya setuju mengunjungi rumah pribadi Supian malam itu. Setibanya di lokasi, sekitar pukul 20.00 WIB, Supian Hadi menyambut ramah Burhan, layaknya menyambut kerabat yang sudah lama tidak berkunjung. Percakapan intens pun terjalin saat itu. Burhan mengaku merasa nyaman saat berbincang dengan Supian.

Saat mereka tengah berdiskusi, oknum pegawai itu datang dan ikut masuk dalam perbincangan. Saat itu Burhan menyadari oknum tersebut menatapnya dengan pandangan penuh amarah. Merasa tak nyaman, Burhan lalu memutuskan menyudahi kunjungannya dan pamit pulang.

Namun, di luar dugaan, setelah Burhan beranjak dari tempat duduk dan ingin bersalaman, oknum itu melontarkan pertanyaan dengan nada tak mengenakkan.

”Kamukah yang namanya Burhan?” kata Burhan mengutip perkataan oknum itu. menurutnya, pertanyaan itu diulang dua kali.

Setelah itu, lanjut Burhan, oknum tersebut kembali bertanya. ”Kamu yang menghebohkan Sampit dulu?” kata Burhan seraya menambahkan, pertanyaan itu disusul dengan kalimat ancaman akan membunuhnya.

Mendengar ucapan tersebut, Burhan hanya terdiam dan melanjutkan berpamitan. Saat Burhan bersalaman dengan oknum tersebut, wajahnya justru ditepuk seolah sedang mengintimidasi aktivis tersebut.

Supian yang menyaksikan kejadian itu, meminta oknum tersebut tak mengganggu Burhan. ”Kondisi pada malam itu tidak terduga, sehingga saya tidak sempat merekam suara terlapor. Namun, untungnya malam itu ada saksi mata, yaitu Bupati Kotim Supian Hadi, Dani (rekan Burhan), dan juga saya,” tuturnya.

Sepulang dari kunjungan tersebut, Burhan menceritakan kejadian itu pada orang tuanya. Orang tua Burhan tak terima anaknya diperlakukan demikian dan menyarankan agar Burhan melaporkan ke pihak berwajib.

Setelah berdiskusi bersama rekan organisasinya di HMI, akhirnya Burhan memutuskan melaporkan ancaman itu ke Polres Kotim. Laporan itu disampaikan Kamis (10/10), sekitar pukul 23.00 WIB. ”Sekarang kasus ini sudah diproses pihak kepolisian,” ujarnya. (dia/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers