KOTAWARINGIN LAMA – Kabut pekat campuran asap dan embun kembali selimuti Kotawaringin Lama (Kolam), Kamis (7/11) pagi. Kejadian itu merupakan hari kedua dan juga terjadi di sejumlah desa di kecamatan tersebut.
Menyikapi hal ini pihak Puskesmas Kolam meminta masyarakat untuk waspada dan tidak meremehkan kejadian tersebut, karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan terutama bagi warga lansia dan anak-anak.
“Salah satu usaha mengurangi dampaknya, bagi yang tidak berkepentingan dengan urusan di luar rumah alangkah baiknya tetap berada di rumah menunggu kabutnya hilang, baru beraktivitas di luar,” ujar Gusti Sadikin, Kepala Puskesmas Kolam.
Selanjutnya bagi mereka yang beraktivitas di luar rumah seperti para petani, nelayan karyawan swasta, ASN, petugas keamanan, pelajar dan lainnya sangat dianjurkan menggunakan penutup hidung atau masker.
Gusti Sadikin juga mengimbau bagi warga yang merasa terganggu kesehatannya akibat asap agar segera mendatangi petugas kesehatan atau langsung ke Puskesmas Kolam untuk mendapat pertolongan.
Sementara itu Syukur, salah seorang warga setempat yang anaknya bersekolah di TK terpaksa tidak mengizinkannya berangkat.
Sementara itu warga lainnya Arsyila Arumi berharap kepada pihak terkait agar mengambil kebijakan untuk meliburkan atau menunda jam masuk sekolah dari jadwal biasanya, agar kabut pekat yang melanda Kolam dan sekitarnya dalam dua hari terakhir tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan para pelajar.
“Kami berharap mudahan sekolah TK dan SD di liburkan, karena anak ku sudah mulai batuk-batukan,” ujarnya.
Sementara itu dari pantauan media ini sebagian besar pelajar tidak menggunakan masker saat berangkat ke sekolah, mereka seakan tidak peduli dengan kabut yang cukup pekat itu.
Terpisah salah seorang Relawan Pemburu Api, Wawan mengatakan bahwa untuk wilayah Kolam tidak ada laporan kebakaran hutan dan lahan, namun pihaknya tidak mengetahui untuk wilayah lain.
“Berdasarkan titik api yang terpantau satelit, wilayah Kotawaringin Lama tidak ada tetapi di wilayah Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Lamandau di dekat perbatasan dengan wilayah Kotawaringin tercatat ada sejumlah titik dan diduga kabut asap ini kiriman dari TKP tersebut,” tandasnya. (gst/sla)