SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 05 Maret 2016 21:11
Bahaya, Mau Taruh Hasil Panen Rotan, Buaya Kembali Serang Remaja
Ilustrasi (ISTIMEWA)

SAMPIT – Pekan lalu, serangan buaya terjadi di Desa Ganepo, Kecamatan Seranau. Korbannya; Dandi (18), selamat dari gigitan sang predator. Dan Kamis (3/3), reptil pemangsa itu kembali mengganas di Ganepo. Buaya tersebut menyerang seorang remaja yang sedang memanen rotan bersama ayahnya.

Ucun (28), warga Desa Ganepo, menyebut kejadian berawal ketika korban Hairul (16) sedang bersama ayahnya memanen rotan. Ketika ayah dan anak ini hendak menaruh hasil panenan di tepi sungai, tiba-tiba seeokor buaya muncul dan menyerang.

”Waktu itu mereka hendak menaruh rotan yang sudah dipanen di pinggiran sungai, kemudian diikat rapi seperti biasanya. Tetapi waktu itu hari sudah mulai senja, sekitar pukul 17.20 WIB. Tidak disangka-sangka seekor buaya langsung menyerang Hairul tepat di kaki kirinya. Dia mengalami luka di telapak kaki dan sedikit lecet di bagian bawah lutut,” jelas Ucun, Jumat (4/4) kemarin.

Diduga serangan tersebut berasal dari buaya yang sama pada kejadian sebelumnya. Meski hanya dalam kurun sepekan sudah terjadi dua serangan, beruntung tak ada korban jiwa. Namun sang pemangsa yang diyakini sedang lapar itu diperkirakan akan kembali menyerang warga.

”Ukuran buayanya memang terlihat sepintas sama dengan yang menyerang Dandi ketika mandi sekitar satu pekan lalu. Sekitar 2,5 meter, terlihat dari ukuran badannya memang sudah besar. Sering muncul buaya itu, warga sekitar jadi merasa terganggu,” sambungnya.

---------- SPLIT TEXT ----------

Warga di bantaran Sungai Mentaya pun kian waswas. Teror buaya menghantui, serangan bisa terjadi kapan saja. Warga khawatir, sebab siapa saja bisa menjadi korban.

”Hairul merasa truma meskipun bisa selamat dari gigitan buaya. Warga sekitarpun sekarang merasa terganggu dengan sering munculnya buaya di sungai. Karena masyarakat setiap hari memang masih bergantung dengan air sungai untuk keperluan sehari-hari, seperti memasak dan mandi. Masyarakat yang mau mengambil air ketika hari sudah mulai senja harus mengurungkan niatnya,” ujarnya.

Teror buaya air tawar ini diperkirakan tidak ada habisnya. Warga sekitar yang sudah mulai geram atas ulah buaya itu sempat meminta bantuan Polsek Ketapang agar membantu mereka terhindar dari buaya yang sedang lapar itu.

Kapolsek Ketapang Kompol Rio Alexander Panelewen membenarkan jika pihaknya mendapat telepon dari warga Desa Ganepo atas serangan buaya. Kemarin jajaran petugas menuju lokasi memenuhi panggilan warga.

”Kamis malam (3/3), ada telepon dari warga asal Desa Ganepo, melaporkan ada serangan buaya. Dan hari ini (kemarin) anggota menuju ke sana untuk memenuhi panggilan warga,” ungkap Rio. (mir/dwi)

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers