SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 27 Januari 2020 15:08
Virus Corona, Pengusaha di Sampit Khawatir Terdampak
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Sampit memindai setiap penumpang pesawat yang turun di Bandara H Asan Sampit. Guna memastikan tidak ada warga yang merinfeksi virus corona masuk ke daerah itu.(IST/RADAR SAMPIT)

Penyebaran virus corona menimbulkan kekhawatiran khususnya di kalangan bisnis perhotelan. Pasalnya, hotel di Sampit kerap menerima tamu dari luar negeri. Mereka mengharapkan kedatangan turis dari Cina yang masuk Kotim harus diperketat.

”Ini kan isu nasional bahkan internasional. Di mana-mana heboh ya, tetapi kok kayaknya di Sampit sendiri adem ayem ya? Apalagi Sampit masuk sebagai salah satu daerah dengan tingkat kewaspadaan tinggi. Ini tentu mengkhawatirkan,” kata General Manager Aquarius Boutique Hotel (ABHS) Bayu Andi Bawono.

Menurutnya, Pemkab Kotim harus proaktif dengan memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai virus corona. Terlebih terhadap dunia usaha yang sangat berpotensi berhubungan langsung dengan turis asing, salah satunya perhotelan.

”Ini yang dikhawatirkan. Kalau seandainya terjadi, langkah dan antisipasinya bagaimana? Lapor ke siapa dan layanan hotline-nya ada atau tidak agar masyarakat tidak khawatir,” ujarnya.

Andi menuturkan, apabila tidak segera dilakukan pencegahan, bukan tidak mungkin penyebaran virus terjadi di Kotim. ”Yang kami khawatirkan bukan hanya tingkat hunian, tetapi kami khawatir dan peduli penyakit itu dan ini berdampak ke kami. Baik staf ataupun tamu lainnya. Menurut pengalaman saya, kasus penyakit seperti ini bahaya,” ujarnya.

Lebih lanjut Andi mengatakan, pembawa virus yang masuk ke Sampit lewat bandara dan pelabuhan mungkin bisa terdeteksi. Namun, akan sulit mendeteksi yang masuk lewat darat.

”Bagaimana kalau daerah yang tidak termasuk daftar Kemenkes, apakah dapat menjamin daerah tersebut aman? Bisa saja ternyata ada orang yang terinfeksi lewat Palangka Raya ke ke Sampit melalui darat, apakah bisa terdeteksi?” ujarnya.

Menurutnya, setiap daerah bisa saja berpotensi rawan penyebaran virus corona, sehingga pemerintah daerah sebaiknya tidak hanya memperketat pengawasan di pintu masuk bandara dan pelabuhan, tetapi juga darat.

”Kami khawatir ada seseorang yang terinfeksi kebetulan dari Cina lewat Palangka Raya, kemudian melanjutkan lewat jalur darat ke Sampit,” katanya.

Andi mengharapkan Pemkab Kotim memperketat pengawasan terhadap turis yang datang dari Cina ke Indonesia dan melanjutkan perjalanan ke Sampit dengan melakukan deteksi dini. ”Hal itu penting untuk mengantisipasi penyebaran virus corona,” tandasnya. 

Belum Dilarang

Sementara itu, kekhawatiran mengenai penyebaran 2019 novel conoravirus (2019-nCoV) dirasakan banyak pihak. Adanya penyambutan 174 wisatawan dari Kumning, Tiongkok, di Sumatera Barat mendapat berbagai reaksi di media sosial. Di sisi lain, pemerintah belum ambil sikap mengenai pelarangan warga negara Tiongkok datang ke Tanah Air.

Kemarin (26/1) peyambutan 174 wisatawan asal Kumning dilakukan oleh pemerintah daerah Sumatera Barat. Penyambutan ini dilakukan lantaran rombongan tersebut merupakan penerbangan carter pertama dari Kumning. Di sisi lain, menurut data yang dimiliki Kemenkes, ada 27 penerbangan langsung dari Tiongkok yang menuju Indonesia. Ada juga tiga penerbangan transit dari Tiongkok.

Sabtu lalu (25/1) tujuh orang dari Changsha, Hunan, mengalami demam. Begitu sampai Bandara Samratulangi, Sulawesi Utara, semuanya diperiksa di atas pesawat. Menurut Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro penerbangan JT-2742 sudah dipersiapkan dengan baik.

”Sebelum keberangkatan seluruh kru dan tamu menjalani pemeriksaan kesehatan berdasarkan ketentuan," ungkapnya.

Danang menceritakan, ketika pesawat berada pada pelataran parkir bandar udara  untuk menurunkan penumpang, petugas kesehatan terlebih dahulu masuk ke dalam kabin pesawat. Petugas kesehatan dari kantor kesehatan pelabunan Bandara Sam Ratulangi memeriksa seluruh tamu dan awak pesawat.

”Setelah dilakukan pemeriksaan, pengecekan secara intensif oleh pihak terkait, tujuh orang tersebut dinyatakan negatif atau tidak terindikasi," katanya.

Di hari yang sama, seorang penerjemah bahasa yang terbang dari Guangzhou juga dilakukan pemeriksaan di kantor kesehatan pelabuhan Bandara Sam Ratulangi. Dalam pemeriksaan, suhu perempuan tersebut mencapai 38 derajat. Kemarin hasil pemeriksaan menyatakan bahwa dia negatif virus korona.

Danang menyatakan bahwa sesuai surat nomor PN.04.0211111143/2020 tentang kesiapsiagaan dan antisipasi penyebaran penyakit pneumonia berat yang belum diketahui etimologi, perusahaannya telah melakukan langkah preventif.

”Lion Air telah menjalankan operasional dengan melakukan penyemprotan cairan disinfectant spray sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker, sarung tangan (hand gloves) dan hand sanitizer guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat," ungkapnya.

Kementerian Perhubungan sebelumnya sudah menghimbau maskapai Indonesia untuk tidak menerbangi Wuhan. Hal itu sesuai dengan NOTAM G0108/20 yang diterbitkan oleh International Notam Office Bejing. Namun, pemerintah belum melarang atau membatasi penerbangan dari wilayah Tiongkok yang lain. Menurut Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti hal tersebut menjadi kewenangan Kementerian Kesehatan. (lyn/han/jpg/hgn/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers