SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 01 Juni 2020 10:39
Keterlaluan..!!! Warga Dipungut Rp 100 Ribu Daftar Prakerja
ILUSTRASI.(net)

SAMPIT – Program pemerintah melalui kartu prakerja disinyalir jadi bisnis oleh oknum tertentu. Seorang asisten rumah tangga, Sofi (38), harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 100 untuk pendaftaran program kartu prakerja. Uang sebesar itu dalihnya untuk biaya administrasi pembuatan rekening dan anjungan tunai mandiri (ATM).

Sofi menuturkan, dirinya bersama ibu dan beberapa tetangganya telah mendaftar dan membayar Rp 100 ribu pada Sabtu (30/5) sore untuk pembuatan kartuprakerja di sebuah lembaga pelatihan kerja di Kota Sampit.

”Di rumah ini saya dan ibu saya yang mendaftar. Antre sampai mau dekat maghrib," ujar Sofi saat ditemui Radar Sampit di kediamannya, Jalan Tjilik Riwut Sampit, (31/5).

Sofi menuturkan, dia mendaftar karena ajakan tetangganya. Namun, tetangga yang mengajaknya justru tidak ikut mendaftar. ”Dia bilang takut penipuan, terus saya bilang sama dia, kalau takut penipuan kenapa saya disuruh daftar," tuturnya.

Sofi menambahkan, pada hari itu cukup banyak warga yang mendaftar. Tidak hanya dari lingkungan sekitar tempat pendaftaran yang berlokasi di Jalan Taman Siswa 1 saja. ”Banyak yang daftar ada yang dari Kapuas dan Samuda," tambahnya. 

Setelah membayar biaya administrasi yang diminta petugas pendaftar di lokasi tersebut, dia menerima pesan singkat pada tanggal yang sama sekitar pukul 17.57. 

Pesan singkat itu berisikan kode verifikasi. 

”Kami tidak menerima bukti pembayaran administrasi yang Rp 100 ribu itu, cuma terima SMS," ujarnya.

Sofi menyebut, dengan profesinya sebagai asisten rumah tangga, uang sebesar Rp 100 ribu sangat berarti. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang, sehingga dia sangat menyesalkan apabila ada oknum yang memanfaatkan kondisi ini di tengah situasi ekomomi yang sulit. 

”Adik saya sampai saya panggil dari Samuda untuk daftar kartu prakerja, tapi untungnya dia belum daftar. Taunya daftar itu gratis," ungkapnya. 

Sayati, ibu Sofi menambahkan, dia mengira program kartu prakerja adalah program  yang sama dengan bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah. 

”Saya tidak dapat bantuan dari pemerintah, terus ada tetangga yang bilang ikut program kartu prakerja disuruh datang ke sana. Taunya diminta bayar Rp 100 ribu," sebutnya.

Baik Sofi maupun Sayati sama-sama tidak mengetahui pembuatan kartu prabayar sebenarnya gratis. Mereka mengaku tidak mengetahui teknis program tersebut. 

Yana (45), warga lainnya juga mengaku sudah mendaftar. Bahkan, suami dan anknya pun ikut mendaftar dan sudah membayar Rp 100 ribu. ”Kami dijanjikan Selasa (2/6) nanti untuk mengambil surat pengantar untuk pengambilan buku rekening dan ATM, itu kata petugas jaga. Dilihat saja selasa nanti benar apa tidak," tutur Yana. 

Yana mengaku ikhlas saja jika uang Rp 100 miliknya tidak kembali. Namun, tidak begitu dengan Sofi. Dia akan meminta uangnya kembali jika benar pembuatan kartu prakerja sebenarnya gratis.

Menurut mereka, uang yang dijanjikan cair sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan. ”Dapatnya Rp 600 ribu per bulan, tapi kata petugas yang jaga saat pendaftaran akan dipotong lagi Rp 100 ribu. Tidak tahu juga untuk biaya apalagi," ungkapnya. 

Warga lainnya yang enggan menyebutkan namanya mengaku, cukup banyak warga yang datang mulai jam 08.00 hingga petang. ”Kalau dilihat itu bisa sampai 300 orang yang datang mendaftar," sebutnya. 

Menurutnya, sudah sejak setengah bulan lalu di lokasi tersebut ramai pendaftar, namun karena informasi yang beredar di tengah masyarakat pendaftaran ditutup Selasa (2/6), hari itu terjadi antrean cukup banyak. 

”Jangan sampai memanfaatkan warga yang tidak tahu apa-apa. Kalau benar menipu, akan ramai ini. Tanggung sendiri risikonya," ucapnya. 

Sementara itu, Ketua KNPI Endra Rosana menyesalkan ada oknum yang memanfaatkan keadaan ini. Padahal, kartuprakerja itu gratis. 

”Sebenarnya mudah saja. Masyarakat tinggal buka www.prakerja.go.id, masukkan email dan password masing-masing apabila ada nomor kartu prakerja dan saldo ada Rp 1 juta. Artinya lolos," ujarnya. 

Menurutnya, penentuan lulus atau tidak, pusat yang menentukan. ”Pembuatan kartu prakerja gratis saja, karena itu online. Situasi seperti ini ada saja memanfaatkan momen, padahal semua pada sakit, prihatin," sebutnya.

Endra menuturkan, total dari pemerintah pusat itu adalah Rp 1 juta dalam bentuk voucher dan tidak bisa diuangkan dan Rp 600 per bulan selama empat bulan yang diterima pemegang kartu prakerja, sedangkan Rp 150 ribu adalah biaya survei dari pemerintah selama tiga kali. (yn/ign) 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers