PANGKALAN BUN - Memasuki era new normal dan adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19, ternyata tidak membuat pedagang maupun pengunjung di Pasar Indra Sari Pangkalan Bun mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Buktinya, 40 persen pedagang yang berjualan di sejumlah blok pasar rakyat terbesar di Kobar itu tidak mengenakan masker saat melayani pembeli.
Ada beberapa yang patuh, sayangnya masker tidak dikenakan sebagaimana mestinya, yaitu untuk menutupi hidung dan mulut, tetapi di dagu mereka. Di bagian dinding lapak-lapak dan kios pedagang terjejer rapi satu lembar kertas yang sudah dilaminating. Lembaran kertas tersebut ternyata surat keterangan rapid test dengan hasil nonreaktif.
Menurut mereka, penempelan foto copy surat keterangan rapid test tersebut sebagai salah satu syarat mereka dapat berjualan kembali dan hal itu sifatnya wajib. Bila ada pedagang yang belum melakukan rapid test, maka akan terdeteksi dan tidak diperkenankan untuk berjualan sampai mereka sudah mengantongi surat keterangan tersebut.
"Semua harus menempel hasil rapid test, lihat saja dari lapak saya ini sampai ke ujung pedagang sudah menempel surat keterangan tersebut. Sayangnya masih ada yang tidak patuh imbauan pemerintah untuk mengenakan masker," ujar pedagang di blok G Pasar Indra Sari Pangkalan Bun, Martini, Senin (6/7).
Informasi yang berhasil dihimpun, ada beberapa pedagang di Pasar Indra Sari di salah satu blok yang positif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab. Saat ini kios tersebut sudah tutup.
Walaupun tidak seramai sebelum pandemi Covid-19, aktivitas perdagangan berjalan lancar. Hal itu diakui oleh Sunarto. Pedagang asal Semarang Jawa Tengah ini mengaku pendapatan mereka menurun sekitar 60 persen sejak pandemi Covid-19.
"Tapi tetap kita syukuri, walau signifikan penurunan pendapatan tetapi untuk sehari-hari lumayan, kebutuhan pokok masih dicari masyarakat dalam kondisi apapun," katanya.
Sementara itu salah seorang pengunjung yang kedapatan tidak mengenakan masker saat ditanyai mengaku lupa membawa masker saat berangkat ke pasar lantaran terburu-buru. Sejatinya ia merasa khawatir datang ke pasar terlebih informasi yang beredar sudah muncul transmisi penularan lokal dari pasar dengan terkonfirmasimnya sejumlah pedagang positifnya Covid-19.
"Tadi lupa, sebenarnya takut tetapi bagaimana lagi namanya lupa, mau balik sudah jauh," dalihnya.
Bukan hanya tidak mengenakan masker, para pedagang kaki lima khususnya kuliner, seperti pedagang mie ayam, rumah makan di dalam pasar juga tidak menerapkan social distancing. Terlihat pengunjung pasar duduk berdempetan di meja warung makan tersebut.
Sejatinya petugas keamanan Pasar Indra Sari Pangkalan Bun tidak bosan-bosan mengingatkan kepada para pedagang dan pengunjung untuk mematuhi protokol kesehatan. Namun, ketika petugas keamanan pasar kembali ke pos mereka, pedagang banyak yang kemudian langsung melepaskan maskernya kembali. (tyo/yit)