KOTAWARINGIN LAMA - Armen Batubara (65) ditemukan sudah tidak bernyawa di dasar sungai selebar empat meter dengan kedalaman dua meter tidak jauh dari rumahnya.Warga yang tinggal di Jalan Demung Silam RT.04 Desa Riam Durian, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah ini ditemukan pada Selasa (7/7) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kepala Desa (Kades) Riam Durian H. Rowandi membenarkan bahwa warga perantau yang berdomisili di desa tersebut ditemukan tewas di sungai. Kades menuturkan bahwa korban yang terdaftar sebagai penduduk Desa Bunga Bundor, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara ini pertama kali ditemukan oleh temannya Triyono (43) dan Jarmani (32).
"Saat itu Triyono berkunjung pada Senin (6/7). Tetapi saat Triyono datang ke rumah sahabatnya itu korban tidak ada di rumah dan ditunggu sampai jam 15.00 WIB, belum juga pulang, akhirnya Triyono kembali ke rumahnya," tutur Rowandi.
Kemudian tambah Rowandi, Selasa (7/7) pagi sekitar pukul 10.00 WIB Triyono berkunjung lagi, namun diperoleh informasi bahwa menurut tetangganya, korban belum pulang sejak kemarin (Senin).
Kemudian ada info dari warga yang melintas di Sungai Batangan Dawak sekitar 400 meter dari rumah korban dan melihat celana dan sandal di tempat pemandian.
"Berdasarkan cerita Triyono, setelah mendapat info dia minta bantuan ke temannya bernama Jarmani untuk mendatangi tempat pemandian tersebut, dan tidak jauh dari itu mereka berdua menemukan korban yang diduga sudah meninggal dalam air dengan posisi telentang," jelas Rowandi yang mengutip cerita Triyono.
Selanjutnya dua sahabat tersebut melaporkan temuan itu ke pihak berwajib melalui Bhabinkamtibmas Riam Durian.
Sementara itu Kapolsek Kolam Iptu Kustiyanto melalui Brigadir Agus Setiawansyah membenarkan adanya penemuan mayat di dasar sungai dan saat ini jenazah dibawa ke Puskesmas Riam Durian untuk divisum.
"Korban di Desa Riam Durian tinggal sendiri karena sudah bercerai dengan istrinya sedangkan posisi anaknya ada di Kalimantan Barat," terang Agus.
Dan berdasarkan penyelidikan sementara, korban murni meninggal dunia karena sakit, karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Sedangkan dari informasi yang dihimpun, mendiang Armen Batubara diduga memiliki penyakit kejang-kejang mendadak yang diduga kuat sebagai epilepsi.(gst/sla)