SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 12 September 2020 15:25
Giliran Nanga Bulik dan Katingan Tengah Kebanjiran
BANJIR: Warga membuat rakit untuk membantu pengendara melintasi jalan negara yang menghubungkan Kasongan menuju Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah, Jumat (11/9).

NANGA BULIK - Warga Kota Nanga Bulik sudah terbiasa dalam menghadapi banjir. Dalam tiga bulan terakhir, sudah tiga kali ini rumah mereka direndam banjir besar. Saat wilayah hulu sudah banjir selama satu pekan, warga Kota Nanga Bulik dan sekitarnya sudah bersiap-siap menerima giliran.

Rumah yang jadi langganan banjir mulai dipasangi lantai tambahan di atas lantai utama untuk menyimpan barang-barang berharga agar tidak terendam. Seperti alat-alat elektronik dan furniture yang terbuat dari kayu.

"Hari ini sudah banyak rumah yang tenggelam. Sebagian warga juga mulai mengungsi," ungkap Lurah Nanga Bulik Tania Pingkan kemarin.

Sejak kemarin pagi, sudah banyak warga Kelurahan Nanga Bulik yang mengungsi di tenda dan tribun lapangan sepakbola. Pemerintah kabupaten belum membuka dapur umum.

Hingga Jumat pukul 16.20 WIB, banyak warga Kelurahan Nanga Bulik yang mengungsi. Rinciannya,  RT 03 sebanyak satu KK atau lima jiwa mengungsi di tribun. RT 8.b sebanyak 4 KK atau 18 jiwa mengungsi di tenda mandiri. 

Selanjutnya RT 8.c ada sembilan KK atau 32 jiwa mengungsi di tenda mandiri dan tenda  Satpol PP.  RT 10.a  terdapat 11 KK atau 31 jiwa yang mengungsi di tenda Tagana. Di RT 11.a terdapat dua KK atau sembilan jiwa mengungsi di tenda mandiri. Sementara di RT 12.a terdapat dua KK atau delapan jiwa yang juga mengungsi di tenda mandiri.

"Semoga airnya tidak setinggi kemarin. Saya sudah siap memasang andang lebih tinggi, karena menurut kabar saudara di hulu, air masih ada yang dalam dan masih hujan," ungkap Kurnia, warga yang rumahnya mulai tenggelam.

Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir juga mengakibatkan Sungai Katingan meluap. Beberapa desa di Kecamatan Katingan Tengah pun terendam. Salah satu desa yang terdampak cukup parah adalah Desa Tumbang Lahang.

Banjir menggenangi rumah warga dan beberapa ruas jalan, salah satunya adalah jalan negara yang menghubungkan Kasongan menuju Tumbang Samba, Kecamatan Katingan Tengah. 

Genangan air di ruas jalan negara ini mencapai 50 cm sehingga kendaraan bermotor tidak bisa melintas. Sejumlah warga berinisiatif membuat rakit atau getek untuk sarana membantu menyeberangkan kendaraan sepeda motor yang ingin melintas di tengah banjir. 

Kapolsek Katingan Tengah Ipda Bahrul Ilmi mengatakan, banjir telah menghambat perjalanan warga ke daerah lain. 

"Kondisi jalan yang terendam banjir ini telah memutus aktivitas masyarakat. Warga dibantu kepolisian mencari alternatif untuk mempermudah mobilitas warga," ucapnya, Jumat (11/9). 

Sementara itu, warga setempat mengakui bahwa apa yang telah dilakukan merupakan bentuk kepedulian kepada pengendara yang ingin melintasi ruas jalan yang terendam banjir. 

"Rakit yang kita buat ini hanya bisa untuk menyebarangkan kendaraan roda dua. Ini bisa sedikit membantu bagi warga yang ingin melintas menggunakan sepeda motor sehingga perjalan tidak terhambat," tandasnya. (sos/mex/yit)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers