SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 20 April 2016 12:28
Keluarga Janda Cantik yang Dibunuh Mengamuk
HISTERIS: Keluarga korban pembunuhan sempat histeris dan pingsan, usai sidang, Selasa (19/4). (FOTO: DEDY/RADAR SAMPIT)

BUNTOK – Keluarga korban pembunuhan dan pemerkosaan Mega Mustika, janda muda yang dibunuh Yoga Pratama (29) histeris dan mengamuk. Dia juga jatuh pingsan usai sidang lanjutan kasus tersebut di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Selasa (18/4).

Sidang tersebut mendengarkan keterangan dari ahli forensik rumah sakit Doris Sylvanus Palangka Raya dr Ricka Brillianty. Sidang akan dilanjutkan pada 26 April mendatang dengan agenda pemeriksaan terhadap terdakwa.

Tak tahan mengikuti sidang, salah seorang bibi korban jatuh pingsan. Sontak suasana emosional ini mengundang perhatian pengunjung sidang dan wartawan yang bias ngepos di kejaksaan.

Sikap tak profesional ditunjukkan salah seorang oknum jaksa berinisial (DDS) yang bertugas. Dia membentak wartawan saat ingin mengambil foto keluarga korban usai sidang pembunuhan kasus Mega Mustika.

”Oknum jaksa tersebut membentak dan melarang saya mengambil foto bibi korban yang menangis hingga terjatuh pingsan di luar ruang sidang,” kata Julius M Sinaga, jurnalis yang dibentak.

Menurut Julius, saat itu dirinya sedang meliput jalannya sidang pembunuhan, pembakaran, dan pemerkosaan Mega Mustika. Usai sidang tersebut, tiba-tiba terjadi insiden kecil karena keluarga korban mengamuk dan menangis hingga terjatuh.

”Melihat kejadian itu, saya berusaha mengambil foto dan setelah gambar, setelah beberapa kali mengambil foto. Oknum jaksa tersebut menenangkan keluarga korban. Selanjutnya, jaksa membentak dan melarang dengan nada keras agar tidak mengambil foto-foto itu,” ucap Julius.

---------- SPLIT TEXT ----------

Karena dibentak dengan keras serta melarang untuk mengambil foto tersebut lanjut Julius, dirinya sangat terkejut dan mempertanyakan dasar apa dirinya dilarang mengambil foto  tersebut

Jawaban oknum jaksa tersebut, lantaran dirinya merasa kasihan kepada keluarga korban.

”Saya menjelaskan bahwa ini adalah tugas sebagai seorang wartawan. Bahkan, pihak keluarga korban pun tidak merasa keberatan saat saya mengambil foto-foto tersebut,” ucapnya.

Saat adu mulut tersebut, lanjutnya, situasi sempat memanas. Beruntung aparat Kepolisian yang sedang berjaga sigap melerai hingga tidak berkepanjangan ”Beruntung, aparat kepolisian yang sedang berjaga sigap melerai hingga tidak berkepanjangan,” katanya.

 Lebih lanjut Ucok sapaan akrabnya ini menambahkan, usai adu mulut tersebut oknum jaksa berinisial DDS ini sempat meminta maaf kepada dirinya. Serta, mengakui bahwa dirinya sempat emosi. (dy/vin


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers