SAMPIT – Rencana pembukaan kembali sekolah jenjang SMP dengan menerapkan pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara terbatas alias tak mencakup semua sekolah. Pemkab Kotim bersama Satgas Penanganan Covid-19 akan menentukan sekolah mana saja yang bisa kembali memulai aktivitas.
”Belum bisa dipastikan berapa total sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka dengan catatan terapkan protokol kesehatan. Sebab, nantinya hal tersebut berkaitan dengan zona wilayah penyebaran Covid-19, sehingga dari Satgas Penanganan Covid-19 Kotim yang akan menentukan SMP mana yang diizinkan pembelajaran tatap muka,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kotim Suparmadi.
Pria yang juga menjabat Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim ini menuturkan, kebijakan kembali membuka sekolah diambil setelah melihat aspirasi dan keluhan orang tua serta peserta didik yang bosan dengan pembelajaran secara daring.
”Pemkab Kotim punya kewenangan melakukan pembinaan dan pengawasan di bidang pendidikan dasar, maka akan kami mulai dari SMP dulu. Bertahap sampai pada tingkat SD," ujarnya.
Suparmadi meminta pihak sekolah yang akan memulai kembali pembelajaran tatap muka benar-benar memperhatikan protokol kesehatan (prokes). ”Pembelajaran tatap muka bisa dilakukan di Kotim dengan catatan persiapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat," katanya.
Sebelum rencana perizinan proses belajar tatap muka, Disdik bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kotim melakukan sosialisasi pada pihak sekolah mengenai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
”Sosialisasi kami lakukan. Mereka juga sudah mempersiapkan protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan. Itu sudah ada," kata Suparmadi.
Menurut Suparmadi, hasil rapat Disdik Kotim, Satgas Penanganan Covid-19 Kotim, PGRI Kotim, serta pihak terkait sudah matang mengambil keputusan akan membuka kembali sekolah jenjang pendidikan SMP awal November mendatang.
”Semua peserta rapat siap mendukung agar bagaimana nantinya pelaksanaan pembelajaran tatap muka dilakukan," tandasnya. (yn/ign)