Perahu masih menjadi salah satu alat transportasi yang utama bagi masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai. Hal itu juga jadi peluang usaha bagi warga dengan membuat perahu untuk dijual.

 HENDRI EDITIA, Kuala Pembuang

Kabupaten Seruyan terkenal dengan wilayah pesisir yang kaya hasil sumber daya alam (SDA) di sektor perikanan, baik tangkapan laut, sungai, maupun budidaya. Hal tersebut membuat sebagian warga bergantung pada hasil laut dengan menjadi nelayan. Perahu pun menjadi sarana wajib bagi mereka untuk menyambung hidupnya.

Di samping menangkap ikan, jalur sungai juga menjadi salah satu akses transportasi yang masih kerap dilintasi masyarakat dari wilayah hilir menuju hulu dan sebaliknya. Terutama wilatah yang sulit diakses melalui jalur darat. Hal itu membuat perahu memegang peranan penting dalam transportasi sungai tersebut.

Hal itu jadi peluang bisnis bagi sebagian warga. Abdul Ghafur, misalnya. Warga Desa Persil Raya, Kecamatan Seruyan Hilir ini, aktif membuat perahu tradisional sesuai keperluan konsumennya.

Pria itu merupakan perajin perahu yang sudah cukup lama bertahan dan telah membuat banyak perahu pesanan, baik itu dari dalam daerah sampai luar daerah yang kerap menggunakan jasanya.

”Saya sering kali menerima pesanan dari pelanggan desa sini, bahkan ada yang dari luar Seruyan. Rata-rata memang untuk keperluan nelayan dan transportasi," katanya.

Dalam proses pembuatan, hal pertama yang harus dipersiapkan, jelasnya, bahan dasarnya, yakni kayu. Dia mengaku tak terlalu sulit mendapatkan kayu, karena telah memiliki langganan untuk menyediakan bahan pembuatan perahu tersebut.

Abdul Ghafur biasanya membuat perahu kecil dengan ukuran panjang kurang sekitar enam meter dengan kapasitas tiga sampai dengan empat orang penumpang. Menurutnya, membuat perahu dengan ukuran kecil tidak terlalu sulit dan terbilang cukup cepat dengan memakan waktu sekitar tiga sampai dengan empat hari.

”Palingan proses pengelemannya saja yang agak lama, bahkan sampai bisa memakan waktu seharian. Dalam sebulan biasanya saya bisa membuat tiga sampai empat perahu," kata pria berusia 30 tahun ini.

Menurutnya, perlu ketelitian dan kehati-hatian demi menghasilkan perahu yang berkualitas. Berkat keuletannya itu, dia telah mendapatkan sertifikat dari Dinas Perikanan.

”Saya sudah lama menggeluti usaha ini dan jadi sumber penghidupan juga. Kalau harga untuk sebuah perahu berukuran kecil, saya mematok tarif Rp 2.500.000 saja," tandasnya. (hen/ign)