SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 18 Juni 2021 16:25
Perlawanan Sengit Bos Miras, Balas Membentak saat Digerebek Wabup Kotim
TANYA IZIN: Wabup Kotim Irawati menanyakan izin toko miras di Jalan Tjilik Riwut Sampit, Rabu (16/6) malam.

SAMPIT – Upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menertibkan minuman keras ilegal di Kota Sampit mendapat perlawanan sengit. Bahkan, bos bisnis haram itu tak gentar meski usahanya digerebek langsung Wakil Bupati Kotim Irawati. Dia membentak orang nomor dua di Bumi Habaring Hurung itu dengan suara lantang.

Radar Sampit merekam langsung perlawanan bos miras itu saat penggerebekan berlangsung, Rabu (16/6) malam. Awalnya, Irawati yang masih mengenakan pakaian dinas menanyakan izin penjualan miras di Jalan Tjilik Riwut tersebut.

Dari balik jendela berukuran kecil dilapisi jeruji besi (teralis), seorang pria paruh baya mengenakan pakaian motif garis biru duduk di depan meja. Terlihat pula seorang perempuan berambut pirang mengenakan pakaian hitam yang gelisah berlalu lalang saat toko miras itu disambangi Irawati dan rombongannya.

”Jualan (miras) ada izinnya tidak, Pak?” tanya Irawati, kepada pria paruh baya yang juga bos bisnis miras itu.

Dua kali Irawati bertanya, namun tak satu pun penghuni toko bertuliskan Cawan Mas itu menyahut. Sebaliknya, perempuan dalam toko itu berusaha menutup jendela kecil yang biasanya kerap digunakan untuk transaksi dengan pembeli. Melihat gelagat itu, Irawati langsung menahan dengan tangannya.

”Saya ngomong ada izinnya atau tidak? Coba saya lihat dulu,” ujar Irawati dengan nada suara yang mulai meninggi.

Menghadapi penolakan dari pemilik toko, Irawati semakin geram. Sempat terjadi aksi saling dorong jendela kecil antara Irawati bersama rombongannya dan pemilik toko. Bos miras itu berusaha agar bisnisnya tak diganggu.

Dari balik jendela, nampak sejumlah kardus yang diduga kuat berisi puluhan botol minuman keras berbagai merek. Miras tersebut dijual terang-terangan di pinggir jalan. ”Lihat warga Kotawaringin Timur. Ini semua minuman keras. Orang ini juga yang melaporkan saya ke Polda,” ucap Irawati.

Irawati sebelumnya memang dilaporkan ke Polda Kalteng dengan tuduhan perusakan aset saat menggerebek toko miras tersebut. Bos miras itu berupaya memperkarakan Wabup Kotim yang mengganggu bisnisnya.

Situasi semakin memanas. Adu mulut semakin tidak terkontrol. Pemilik toko yang tadinya diam, sontak naik pitam. Wajahnya kemerahan, menggambarkan amarahnya yang memuncak.

”Ibu sudah merusak tempat saya!” kata Jn dengan suara tak kalah tinggi.

”Ibu ini seorang pejabat, kenapa arogan sekali?” bentaknya lagi.

Irawati tak terima dituding arogan dan merusak aset bos miras itu. Dia menjelaskan, penertiban peredaran miras di Kotim bersama Satpol PP dilakukan berdasarkan aturan. Di sisi lain, toko tersebut telah menyalahi aturan karena dibangun di atas drainase, aset milik Pemkab Kotim.

”Saya tidak merusak. Bapak membangun di atas tanah saya (Pemkab Kotim, Red). Dibangun di atas drainase. Justru saya seorang pejabat ingin melindungi masyarakat di sini, karena bapak jualan minuman ini telah merusak generasi muda. Ingat, kalau sampai anak bapak yang terkena (dampaknya) gimana?” tegas Irawati.

Bos miras tersebut kembali tak mau kalah. Dia menyebut nama seorang pejabat Kotim, yakni Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu satu Pintu (DPM PTSP). ”Mana Johny Tangkere?” ujarnya.

”Kenapa mencari? Memang bapak ada izinnya?” sahut Irawati.

”Ibu sudah melanggar merusak tempat saya. Saksi saya ada,” kata Jn lagi.

Irawati mengatakan, saksi dan ketua RT setempat sudah menandatangani pernyataan keberatan dengan keberadaan toko miras tersebut. ”Saya di sini tidak arogan. Saya hanya ingin memperjelas izinnya bapak. Ada atau tidak?” ucap Irawati.

Irawati menjelaskan, Pemkab Kotim menginginkan adanya kejelasan izin dari setiap pemilik toko yang memperdagangkan maupun membangun pabrik miras. ”Saya sudah ngomong baik-baik menanyakan izin. Saya tidak merusak. Bapak tidak bisa menunjukkan izin saja sudah salah. Apalagi bapak membangun di atas saluran drainase,” tegasnya.

Menjawab pernyataan Irawati, bos miras itu secara tidak langsung menyebutkan bahwa bisnisnya ilegal. Pasalnya, dia ada mengajukan izin, namun tak diterbitkan. ”Saya minta izin tidak dikasih. Ingat ya, ibu masih ada kasus di Polda,” ucapnya dengan nada mengancam.

Irawati tak gentar dengan ancaman itu. ”Seorang polisi akan mengerti. Dia (aparat) akan melindungi orang yang niat baik dan tidak akan melindungi orang yang tidak baik,” ujarnya.

”Mana mungkin Pemkab Kotim memberikan izin kepada bapak untuk berjualan minuman keras. Kalau tidak ada urusan, kita selesaikan saja di pengadilan. Kami sudah ada barang buktinya,” kata Irawati.

Setelah berdebat sekitar lima menit lebih, rombongan tersebut lalu pergi dari toko tersebut. Adegan mulut itu juga disiarkan langsung Irawati di laman Facebook-nya. Netizen mendukung penuh langkah Wabup Kotim yang tegas dan tak gentar dengan bos miras. ”Mantap Bu. Berantas sampai tuntas,” kata seorang pengguna media sosial. (hgn/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers