SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 23 Mei 2016 16:49
Mau Hebat Seperti Bruce Lee? Di Sampit Ada Komunitasnya Lho!

Salah Ajar Teknik Bertarung, Bisa Berakibat Fatal

MULAI EKSIS: Anggota komunitas bela diri Wing Chun Sampit memperagakan kuda-kuda teknik seni bela diri asal Tiongkok tersebut, Sabtu (21/5). (FOTO: DINI/RADAR SAMPIT)

Pernah menonton film Ip Man? Jika pernah, tentunya tak asing lagi dengan bela diri Wing Chun. Ya, teknik bela diri yang diperagakan Ip Man yang diperankan aktor Donnie Yen itu begitu memukau. Cepat, bertenaga, dan mematikan. Kini, komunitas bela diri Wing Chun mulai eksis di Sampit.

DINI MUTIARA PARLINA SINAGA, Sampit

Seorang pria memukul potongan-potongan kayu kecil yang menempel di sebuah kayu yang bediri tegak, Sabtu (21/5) malam lalu. Sesekali kakinya juga menendang kayu yang biasa disebut sebagai boneka kayu tersebut. Boneka kayu yang dalam bahasa Tiongkok disebut Mok Yan Jong itu, merupakan perlengkapan berlatih untuk bela diri Wing Chun.

”Wing Chun merupakan sistem bela diri kungfu jarak dekat dari Tiongkok. Bela diri ini hemat tenaga dan mengandalkan kecepatan untuk menyerang titik tengah atau titik vital manusia,” ujar instruktur Wing Chun Sampit Habaring Hurung, Maman Wahyudi.

Komunitas Wing Chun Sampit Habaring Hurung didirikan sejak tiga tahun lalu. Jumlahnya anggotanya 30 orang, namun 20 orang yang aktif mengikuti latihan hingga sekarang. Hari itu mereka tampil ikut memeriahkan sebuah acara yang digelar di Borneo City Mall.

Maman menuturkan, awalnya dia belajar Wing Chun dari almarhum gurunya di Jogjakarta. Ilmu bela diri itu sebelumnya hanya diajarkan di kalangan keluarganya. Namun, ternyata banyak yang meminta dilatih Wing Chun secara umum.

Seni bela diri Wing Chun digunakan untuk pertarungan jarak dekat. Maman menjelaskan, ada tiga level atau tingkatan jarak pertarungan. Pertama, Siu Niam Tao, yaitu pertarungan dengan satu tangan lurus antara kedua petarung. Kedua, Chum Kiu, pertarungan jarak setengah tangan. Terakhir, Biu Zie, pertarungan dengan jarak paling dekat atau pertarungan menempel.

Menurut Maman, pertarungan tak hanya menggunakan tangan kosong, tapi ada yang menggunakan senjata. Sejumlah senjata wajib dalam Wing Chun adalah pedang kupu-kupu atau Baat Cham Dao dan kayu toya berukuran 175 centimeter. Biasanya senjata juga bisa dimodifikasi atau ditambahkan dengan senjata lain seperti parang.

Hal yang sangat diperhatikan dalam Wing Chun adalah teknik. Sebagai seorang instruktur, Maman yang mempelajari ilmu itu sejak kuliah, tidak boleh salah memberikan teknik bela diri Wing Chun. ”Paling penting adalah teknik. Harus benar. Jika salah akan berakibat fatal,” ujarnya.

Pada zaman dulu, lanjut Maman, Wing Chun digunakan untuk bertahan hidup. Saat ini, Wing Chun digunakan untuk membela diri, karena semakin maraknya kejahatan di luar.

Berbeda dari bela diri lainnya, Wing Chun tidak mengeluarkan kekuatan fisik secara berlebihan. Dalam Wing Chun, yang dibutuhkan adalah kelembutan, akurasi titik serangan, dan menyerang titik tengah manusia.

”Titik vital manusia yang merupakan center line Wing Chun, yaitu dagu, bawah telinga, leher, ulu hati, kemaluan, rusuk, paha dalam, dan ujung jari kaki,” jelasnya.

---------- SPLIT TEXT ----------

Jika salah satu bagian vital ini terkena pukulan atau serangan, dalam sekejap lawan akan tumbang. Bagian tersebut adalah bagian tubuh yang tidak bisa dilatih agar kuat, seperti halnya perut yang meski dipukul berkali-kali, masih bisa menahan rasa sakit.

Lebih lanjut Maman mengatakan, jenis serangan yang mematikan dalam Wing Chun adalah One In Punch atau teknik pukulan satu inci dengan mengandalkan ledakan tenaga yang diembuskan ke dalam organ vital. Teknik itu pernah dikuasai Bruce Lee, aktor kungfu legendaris yang mendunia.

Selanjutnya, Dim Mak atau sentuhan kematian. Pukulan itu ditujukan untuk merusak anatomi tubuh manusia. Patahan dan kuncian juga dijadikan jurus mematikan pengguna Wing Chun.

”Dalam Wing Chun ada beberapa jenis pukulan, yaitu grill punch, single punch, hummer punch, pukulan bebas, pukulan siku, dan lutut. Pukulan inilah yang digunakan untuk bertarung,” jelas Maman.

Maman menuturkan, 80 persen bela diri Wing Chun mengandalkan tangan. Sebab itu, latihan utama pun dilakukan dengan pemanasan tangan, seperti menyilangkan tangan antarteman, sambil menangkis berbarengan.

Kedua, metode balon dengan cara menjepit balon di tengah pergelangan tangan untuk melenturkan dan melatih kecepatan tangan. Setelah itu, baru bisa masuk latihan level satu. Alat penunjang latihan juga diperlukan untuk melatih kekuatan diri, antara lain samsak gantung untuk melatih kekuatan tangan.

Ada juga boneka kayu untuk melatih akurasi, kecepatan, dan teknik tangan. Terakhir, bola pemberat untuk meningkatkan kekuatan diri. ”Semua ilmu Wing Chun ini hanya saya ajarkan pada orang dewasa, yaitu di atas 17 tahun, karena saya pikir mereka sudah matang bertindak. Jadi, Wing Chun tidak digunakan sembarangan atau untuk hal-hal negatif,” tandasnya. (***/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers