SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Senin, 06 Juni 2016 11:10
Belum Dijual, Pedagang Terpaksa Musnahkan Petasan
TERPAKSA: Para pedagang memasukkan barang dagangannya ke dalam air di halaman Polsek Pangkalan Banteng. (FOTO: SLAMET/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BANTENG - Puluhan ribu petasan cabai diamankan Polsek Pangkalan Banteng, Minggu (5/6) siang. Para pedagang yang terkena razia diperintahkan merendam petasan di halaman Mapolsek Pangkalan Banteng.

Petasan-petasan itu didapat dari sejumlah lapak pedagang kembang api di kawasan Pasar Karang Mulya yang sudah menjamur sejak dua pekan menjelang Ramadan.  Meski sempat mengelak dan menyembunyikan petasan di balik tumpukan kembang api, para pedagang akhirnya pasrah saat barang dagangan mereka diamankan.

Kapolsek Pangkalan Banteng Ipda Imam Sahrofi mengatakan, razia petasan memang dilakukan untuk memberikan rasa aman dan tenang pada masyarakat saat menjalankan ibadah di bulan Ramadan ini.

Diakuinya, razia tersebut sudah tiap tahun dilakukan dan ternyata diantara mereka ada yang pernah terjaring razia saat Ramadan tahun lalu.

”Sebenarnya sudah pernah diperingatkan, namun tetap membandel. Bahkan di bulan Ramadan lalu mereka juga terkena razia dan kita sita petasan mereka. Jumlah petasan yang kita musnahkan lebih banyak dari razia pada tahun baru kemarin. Sekitar dua kali lipat jumlahnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pedagang hanya memiliki izin jualan kembang api saja. Sedangkan petasan dilarang untuk diperdagangkan. Meski petasan hanya akan dijual kepada orang dewasa, tetap tidak bisa ditoleransi. Sebab kenyataan di lapangan, justru anak-anak kecil yang lebih sering memainkannya dan tanpa ada pengawasan orang tua.

”Memang sebagian pedagang itu mengantongi surat izin. Tapi petasan jenis cabai tak boleh diedarkan karena membahayakan. Apalagi kalau yang main itu anak-anak,” terangnya.

Kapolsek juga menegaskan bahwa makin banyaknya pedagang kembang api di tahun ini tidak terlalu dirisaukannya. Namun, petasan cabe atau sejenisnya, dia harap tak beredar lagi di Pangkalan Banteng. (sla/yit)


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers