PALANGKA RAYA – Ulah tak terpuji oknum dosen Universitas Palangka Raya (UPR) Fakultas FKIP jurusan Bahasa Inggris , Tampung N Saman (55) berbuntut panjang. Dia yang digerebek istrinya Semi Ucang (45) dan anaknya Edowardo Manang Saman (23) kala bersama wanita lain, Marieti (40), terancam sanksi.

Pihak fakultas menilai perilaku Tampung tak pantas dilakukan, apalagi ditiru. Jabatannya sebagai Kepala Prodi Bahasa Inggirs juga terancam. Dekan FKIP Prof Bambang TK Garang akan memanggil Tampung untuk dimintai keterangan.

Tampung tergolong pandai menyembunyikan skandalnya. Bambang mengaku baru mengetahui perselingkuhan Tampung melalui media massa. Dia akan mengecek kembali permasalahan tersebut. Untuk sanksi akan dimusyawarahkan bersama pembantu dekan dan struktur pejabat FKIP. Sanksi itu bisa berupa peringatan lisan atau tertulis.

”Nanti, apakah akan dipertahankan atau tidak dipakai lagi, tergantung pemeriksaan,” kata Bambang, Selasa (9/8).

Menurut Bambang, Tampung sebenarnya memiliki etos kerja sangat baik. Dia merupakan lulusan Strata Dua Bahasa Inggris dan memiliki kompetensi mumpuni dalam memberikan pembelajaran. ”Namun, di sisi lain, ada kelemahan, yakni melakukan perbuatan tak terpuji di luar urusan kampus,” ujarnya.

Bambang menyesalkan perilaku Tampung. Dia berjanji akan melakukan pembinaan dan memeriksa secara intensif tindakan tersebut, meski dia menyadari setiap manusia tidak lepas dari kesalahan. ”Harusnya setia kalau dengan istri. Imam harus kuat, jangan sampai kebablasan,” katanya.

Seperti diberitakan, Tampung digerebek istri dan anaknya saat bersama selingkuhannya di sebuah rumah Jalan Rajawali Palangka Raya, Senin (8/8). Walau berakhir dengan perjanjian untuk tidak mengulangi perselingkuhan, suasana sempat memanas. Bahkan, sang wanita sempat mencoba bunuh diri dengan meminum cairan pembersih, namun gagal. (daq/ign)