SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 27 September 2016 23:59
Lagi, Kecelakaan Maut Renggut Nyawa

Delapan Tewas di 2016, Wilayah Utara Paling Rawan

BERDUKA: Miritina, istri korban Hardika Dian Prayogi, bersama anaknya. (foto.AMIR/ RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Satu lagi nyawa melayang di jalanan. Ini menambah panjang daftar korban kecelakaan maut. Hingga September 2016 sudah delapan orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Wilayah utara, yakni Jalan Tjilik Riwut dari Sampit menuju Palangka Raya, disebut yang paling rawan.

Yang terbaru terjadi pada Minggu (25/9) lalu. Warga Gang Merpati, Kecamatan Baamang, terlibat kecelakaan dalam perjalanan pulang dari tempat kerjanya di PT Agro Bukit. Pemuda itu diketahui bernama Hardika Dian Prayogi. Pria 27 tahun itu adalah korban tewas keempat akibat kecelakaan selama September ini.

Sebelumnya ada Febri Hendrawan (23/9), serta kakak beradik; Alfia Gendis Agustien dan Aditia Resky Muhammad (15/9). Pada 10 Agustus, Samsuri tewas karena kecelakaan di Jalan Tjilik Riwut km 86. Lainnya, Mutohar (8/7), Tarmiji (13/1), dan Syifa Sulistia (12/1), juga menjadi korban kecelakaan di jalanan.

Pada peristiwa Minggu (25/9) lalu, Hardika meninggal dunia setelah terlibat kecelakaan di Jalan Jendral Sudirman kilometer 38, Desa Penyang, Kecamatan Telawang. Dia menabrak truk yang sedang parkir di badan jalan.

Kecelakaan sekitar pukul 07.30 WIB. Kala itu Hardika memacu sepeda motor bebek miliknya berbarengan dengan temannya yang juga menggunakan motor dari arah Pangkalan Bun menuju Sampit.

Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), karena kondisi jalan yang gelap, dia tak sadar jika di depannya ada sebuah truk parkir. Hardika pun menghantam bagian belakang truk itu, lantas terpental ke jalan.

Petugas Unit Laka Lantas Polres Kotim yang mendapat kabar langsung berangkat ke lokasi kecelakaan. Saat itu korban sedang sekarat, langsung dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk mendapat perawatan.

Sekitar pukul 21.00 WIB, keluarga korban mendapat kabar. Merekan bergegas ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kondisi korban sudah parah, bahkan sudah tak bisa berbicara. Istri korban, Miritina (32), tidak kuasa melihat suaminya terbaring lemah penuh luka.

”Dapat kabar dari polisi, suami saya kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit. Saat itu kondisinya sudah kritis. Sempat diobati, pukul 01.48 WIB dini hari meninggal dunia,” ucap Miritina saat dikunjungi Radar Sampit di kediamannya, Senin (26/9).

---------- SPLIT TEXT ----------

Suasana duka mewarnai kediaman keluarga korban. Doa-doa dirapal untuk melepas kepergian almarhum. Kemarin jasad korban dikebumikan.

Ada cerita lain sebelum korban berpulang kepada sang pencipta. Beberapa waktu lalu, setelah datang dari luar daerah, almarhum menggenakan pakaian berwarna putih, sempat berucap ”nanti pulang juga pakai baju putih”. Dia seakan berfirasat akan terbungkus kain kafan berwana putih.

Bahkan korban juga sempat tidak bekerja beberapa hari lantaran anak sulungnya, Faisal Zaki Bastian (1,5), sedang sakit. ”Karena anaknya sakit, jadi pulang pergi dari tempat kerja setiap hari selama dua pekan ini. Sempat menemani anaknya juga saat berobat,” jelasnya.

Di tempat yang sama, mertua korban Mahmud Yusuf, mengatakan, pihaknya tidak akan menuntut apapun dari musibah itu. Semua permasalahan diserahkan sepenuhnya kepada hukum.

”Belum pernah bertemu dengan pemilik truk itu. Saat ini biar polisi saja yang menanganinya. Tidak menuntut, pengertian saja. Masalah umur, Tuhan yang menentukan. Kami juga sudah mengikhlaskan atas kepergian menantu saya,” ungkap Mahmud Yusuf.

Terpisah Kasatlantas Polres Kotim AKP Boni Ariefianto menyampaikan, di Kotim jalur yang paling rawan dan sering terjadi kecelakaan adalah wilayah utara, yakni Jalan Tjilik Riwut menuju Palangka Raya. Sedangkan untuk jalur Jenderal Sudirman sebetulnya tidak terlalu rawan. Namun, jika terjadi kecelakaan cukup mengerikan. Sebab yang terlibat seringkali antara kendaraan berukuran besar.

”Sampai pertengahan tahun ini yang paling rawan masih jalur Tjilik Riwut arah Palangka Raya, karena hampir setiap hari pasti ada saja laporan kecelakaan di jalur tersebut. Mulai dari wilayah Baamang hingga Cempaga Hulu,” jelasnya, Senin (26/9).

Saat ini masuk musim penghujan, pengendara diimbau lebih waspada karena kondisi jalan licin dan sangat mudah tergelincir hingga membuat terjadi kecelakaan. ”Untuk kecelakaan di Jalan Jendral Sudirman kilometer 38, Desa Penyang Kecamatan Telawang, saat ini sudah ditangani oleh anggota, terkait hal lainnya masih didalami,” tandasnya. (mir/dc/dwi)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers