PALANGKA RAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah mempersiapkan diri menghadapi potensi banjir di seluruh wilayah Kalteng yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Hal ini disebabkan curah hujan yang akhir-akhir ini cenderung meningkat, sekalipun tidak seberapa. Dengan demikian seluruh kabupaten/kota terancam banjir.
Kepala BPBD Kalteng Syahril Tarigan menyebutkan, pihaknya menyikapi hal ini terus berkoordinasi dengan badan penanggulagangan bencana setempat. Kalau-kalau dalam beberapa pekan kedepan kecendrungan cuaca ekstrim terjadi.
“Kita akan terus memantau perkembangannya. Kalau nanti terlihat ada peningkatan, kita akan sebarkan luas-luasnya daerah yang potensi banjirnya besar. Tapi intinya kita akan tetap koordinasi dengan teman-teman di kabupaten kota,” katanya, Jumat (30/9).
Ia menyebutkan, hampir semua kabupaten di provinsi itu berpotensu banjir. Oleh sebab itu telah disampaikan pada kabupaten dan kota untuk mempersiapkan sarana dan prasarana termasuk personel yang nantinya bertugas.
“Untuk peralatan akan kita siapkan, begitu juga dengan penanggulangan bencana di daerah. Tempat-tempat yang rawan longsor pastinya kita akan terus dilihat perkembangannya, apalagi kalau sampai hujan terus-terusan, pasti yang mananya banjir akan sangat berportensi terjadi,” katanya lagi.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan peta kerawanan, yang gunanya tidak hanya untuk mengetahui daerah rawan banjir, namun juga daerah yang rawan longsor. Meskipun hampir semua wilayah di provinsi itu berpotensi banjir, namum BPBD Kalteng bersama badan penanggulangan bencana kabupaten kota optimis mengatisipasi ancaman bencana ini.
“Intinya kami sudah siap menganggulangi apabila terjadi banjir. Disatu sisi kami juga berharap seluruh pihak. Karena kita ketahui sendiri, dengan bantuan sudah pasti tim yang dilapangan akan sangat teringankan tugasnya,” ucapnya
Lebih jauh dia berkomentar, berdasarkan rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan di Kalteng masih dalam kategori rendah. Namun untuk satuan tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan masih disiagakan. Mengingat berdasarkan keputusan gubernur, Kalteng sampai 8 Oktober masih siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.
“Sampai 8 Oktober nanti akan kita evaluasi lagi. Jelas saja untuk evaluasinya akan dilihat berdasarkan perkembangan,” pungkasnya. (sho/vin)