SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 14 Oktober 2016 16:56
SADIS!!! Buruh Sawit Bacok Atasan dengan Membabi-buta

Sapri Tewas dengan Belasan Luka Parah

DIBUNUH: Petugas saat memeriksa jenazah Sapri yang tewas dibacok bawahannya, Kamis (13/10).(HENDRI EDITIA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Buruh perkebunan kelapa sawit,Pataher alias Taher (36), tega menghabisi nyawa atasannya, Sapri (26), asisten lapangan PT Titian Permata (STP) III, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan. Warga asal Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) itu kini jadi buruan aparat.

Peristiwa itu terjadi Kamis (13/10), sekitar pukul 07.30 WIB. Kasat Reskrim Polres Seruyan AKP Triyo Sugiono mengatakan, Sapri menegur Taher yang datang terlambat. Teguran itu membuat Taher emosi. Dia langsung pulang ke rumah mengambil sebilah parang.

Pelaku kemudian menemui korban yang saat itu sedang berada di blok S.35 perusahaan. Tanpa basa-basi, Taher langsung membacok Sapri berulang kali. Ada 19 mata luka dio tubuh Sapri. Meskipun sempat dilarikan ke klinik perusahaan dan mendapat perawatan medis, nyawa Sapri tak tertolong. Dia meninggal dunia sekitar pukul 08.00 WIB.

”Pelaku pembunuhan langsung kabur dan masih dalam pengejaran tim buser. Identitas pelaku sudah kita kantongi," kata Triyo.

Kabar duka itu sampai ke keluarga korban, terutama istri Sapri, Novi (25) yang berdiam di Gang H Mansyur, Kecamatan Baamang, Kotim. Keluarga korban terpukul. Sapri meninggalkan dua anak, salah satunya masih kelas I Sekolah Dasar (SD) di Sampit. Rencananya Sapri akan dimakamkan di Seruyan.

Meski masih tidak percaya kejadian yang merenggut ayah dua anak itu, kakak tertua korban bersama keluarga lainnya berangkat ke perusahaan untuk melihat langsung jasad Sapri.

Salah seorang keluarga korban yang meminta namanya tak disebutkan mengungkapkan, pelaku sebelumnya sudah pernah ingin menyerang korban, namun batal dilakukan. ”Sebelumnya memang pernah dengar. Beberapa kali (pelaku) mau memukul (Sapri),” katanya.

Budi Baihaki, tetangga Sapri di Sampit mengungkapkan, korban dikenal taat beribadah dan tak pernah membuat masalah di lingkungan warga sekitar. ”Kehidupan (Sapri) saat pulang ke Sampit terlihat biasa saja, tidak ada yang berlebihan. Di mata warga sekitar dinilai baik, apalagi sering betemu korban saat beribadah ke musala atau masjid dan tidak pernah menggangu orang lain,” ujarnya. (mir/hen/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers