SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN
Kamis, 10 November 2016 16:38
Tancap Bendera dan Adang Truk Lewat

Ketika Veteran Protes Jalan Rusak

GAGAH BERANI: Hadran, mantan pejuang yang protes keras terhadap kondisi jalan yang rusak karena sering dilintasi truk melebihi tonase, bersiap mengadang kendaraan biang kerusakan jalan, Selasa (16/2).(USAY NOR RAHMAD/RADAR SAMPIT)

KESABARAN ada batasnya. Mungkin kalimat itu yang tepat menggambarkan perasaan warga Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Jalan mereka rusak karena sering dilintasi kendaraan berat pengangkut pupuk. Mereka pun menuntut agar jalan mereka segera diperbaiki.

 USAY NOR RAHMAD, Sampit

Sejak  pukul 06.00, Selasa (16/2), kakek berpeci kuning berdiri di Jalan Ir Juanda sekitar Desa Telaga Baru. Ditemani secangkir kopi dan bangku duduk, dia menunggu truk lewat. 

Dari kejauhan, langkah berat  truk beriringan dengan angkuhnya. Pria renta pun beranjak dari bangkunya dan mengadang kendaraan raksasa itu dengan gagah berani.

”Jalan kami rusak, pokoknya bos kalian harus ke sini, temui saya dan segera perbaiki jalan,” ucapnya sambil menghentikan truk yang lewat.

Tanpa berani banyak berkata, sopir truk hanya manggut-manggut. Bahkan, ada di antara mereka yang putar setir, ketakutan melihat aksi pria renta mantan pejuang itu.  Di sisi jalan, sejumlah warga hanya  geleng-geleng kepala menyaksikan aksi pria yang mengaku pernah menjadi ajudan Tjilik Riwut ini.

Hadran, memang sudah tak muda lagi. Di usianya 86 tahun ini, sisa jiwa kepahlawanan muncul. Phobianya terhadap zaman penjajahan kembali terusik ketika jalan utama di sekitar tempat tinggalnya  ”dijajah” kendaraan perusahaan yang tidak bertanggung jawab. 

Sudah tiga hari berturut-turut Hadran melakukan aksinya itu. Selain mengadang truk, dia juga menancapkan beberapa bendara merah putih, dengan maksud menyampaikan pesan ke pihak perusahaan, bahwa negeri ini sudah merdeka.

Diakuinya, aksi tersebut merupakan inisiatif pribadinya sendiri. Dia mengaku prihatin jalan mereka rusak karena terlalu sering dilalui kendaraan bermuatan berat. Aksi Hadran ini membuat sopir-sopir tak berkutik. Warga setempat juga tak dapat mencegahnya.

”Kami tidak bisa mencegah beliau (Hadran). Kami juga sudah membujuk agar truk dipersilakan lewat, dan biar nanti didiskusikan bersama dengan instansi terkait,” kata Muhran, warga sekitar.

Selama ini, jalan di kawasan tersebut memang mengalami kerusakan. Ruas jalan pelintasan bagi warga Desa Telaga Baru dan Pelangsian ini semakin parah setelah dilintasi kendaraan pengangkut pupuk dengan tonase besar.

”Memang ada beberapa perusahaan transportir di sini yang peduli dan membantu perbaikan. Tapi banyak juga yang tidak,” kata Kepala Desa Telaga Baru Syahrudin.  

Saat musim penghujan seperti sekarang, kerusakan bertambah parah. Jalan yang berlubang menjadi kubangan lumpur dan dapat membahayakan pengguna jalan. Tak jarang ada pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor menjadi korban terjatuh karena licin. Tak hanya itu, truk juga sering terperosok ke lubang bahkan pernah ada yang terbalik.

Mengetahui hal ini, sejumlah pejabat di Kotawaringin Timur pun merespons keluhan permasalahan warga itu. Kemarin (16/2) siang, sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotim, langsung mengecek lokasi.

”Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat, karena memang kerusakan semakin parah seperti ini,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kotim  Jainudin Karim, saat meninjau kerusakan Jalan Ir Juanda.

Selain anggota DPRD Kotim, hadir juga Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kotim Masran hadi, dan Kepala Bidang Tranportasi Darat dan Udara dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kotim Cok Orda Putra Legawa serta petugasnya.

”Sudah dianggarkan dan segera diperbaiki, anggarannya Rp 900 juta,” kata Masran Hadi.

Berdasarkan pendataan Dinas Pekerjaan Umum, kerusakan jalan  terjadi sepanjang 9 kilometer. Saat ini sudah masuk tahap lelang dan April nanti diharapkan perbaikan kerusakan dilakukan.

Nantinya, hanya titik-titik jalan rusak yang akan diperbaiki. Namun untuk perbaikan jangka panjang belum memungkinkan, karena anggaran yang diperlukan sangat besar, yakni Rp 25 miliar dengan kualitas jalan rigidpavement. 

Warga berharap perbaikan jalan segera dilakukan. Jangan hanya janji dan pembahasan, namun ujung-ujungnya batal.  Mereka juga menyesalkan lambannya respons intansi terkait.

”Pokoknya segera diperbaiki, kalau tidak kami akan tetap cegat truk dan mobil yang lewat,” pungkas Hadran. (***/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:59

Kakek Cabuli Bocah TK

<p><strong>SAMPIT </strong>&ndash; Tua-tua keladi makin tua makin jadi, peribahasa…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers