SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 09 Desember 2016 17:59
WASPADA!!! Badai Masih Mengancam
AWAN MENDUNG: Mendung masih menyelimuti cuaca Kota Sampit.(USAY NOR RAHMAD/ RADAR SAMPIT)

SAMPIT –  Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, kecepatan angin saat kejadian mencapai 24 knots atau sekitar 47 km/jam. Angin bertiup dari arah barat dan bukan tergolong angin puting beliung yang kecepatannya mencapai 63 km/jam.

”Potensi angin kencang masih terjadi hingga tiga hari ke depan. Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati," katanya seraya menambahkan, cuaca ekstrem tersebut berpotensi terjadi di sejumlah daerah lainnya di Kalteng. 

Seperti diketahui, sebelumnya suasana Kota Sampit di sejumlah lokasi kemarin (8/12) siang penuh kepanikan. Hujan disertai amukan angin kencang memporak-porandakan sejumlah kawasan. Saking kencangnya tiupan angin, bangunan walet sampai terbang hingga puluhan meter. Kerusakan paling parah terjadi di gedung Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit.

Pantauan di sejumlah lokasi, bencana angin itu berdampak luas. Belasan kendaraan rusak; sejumlah pohon tumbang dan menghalangi jalan; gedung PPM Sampit retak; menimbukan korban luka; dan sejumlah kerusakan lainnya. Total kerugian belum bisa dihitung, namun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Angin kencang mulai bertiup sekitar pukul 14.00 WIB. Bunyi gemuruh angin disertai hujan bersahut-sahutan. Warga kian panik melihat sejumlah benda berat beterbangan. Sebagian bangunan PPM, tempat memarkir kendaraan roboh. Warga pasrah melihat kendaraannya tertimpa kayu bangunan.

Satpam PPM Dedi Setiawan mengatakan, angin tersebut menerbangkan kerangka bangunan walet bersama atapnya. Bangunan itu melayang di atas gedung PPM yang berjarak sekitar 50 meter. ”Bangunan yang baru dibuat di atas bangunan walet, terbang menghantam gedung PPM. Dinding (PPM) retak. Sedikitnya 16 kendaraan roda dua dan satu mobil rusak. Selain itu jaringan listrik putus,” ujar Dedi, Kamis (8/12).

Warga di sekitar lokasi tampak terkejut dan langsung berhamburan keluar setelah terdengar suara hantaman keras. Sisa bangunan yang hancur berserakan di jalan, membuat jalanan macet total.

”Kami tidak tahu persisnya. Kanopi bangunan walet itu terbang ketika ada angin kencang. Untungnya tidak ada yang tertimpa, karena saat itu hujan dan semua orang berteduh,” tuturnya.

Proses evakuasi kendaraan dan pembersihan tumpukan kayu di jalan berlangsung sekitar satu jam lebih ketika angin mulai reda. Petugas gabungan dari Polri, TNI, Damkar, Satpol PP, PMI, dan warga sekitar, bahu membahu membersihkan sisa bencana. Garis polisi melintang di lokasi. Polisi masih menyelidiki kejadian itu.

Kapolsek Ketapang AKP Edia Sutaata mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, serta mencari tahu asal bangunan walet itu diterbangkan. ”Masih kita data korban material serta kerugiannya. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar (Disperindagsar) Kotim Mudjiono yang langsung ke TKP menegaskan, pihaknya akan tetap menuntut pemilik bangunan walet agar memperbaiki segala kerusakan yang terjadi.

”Kami masih menunggu laporan dari kepolisian. Jelas kami minta pertanggungjawabannya. Nanti Dinas Pekerjaan Umum yang menaksir berapa kerugiannya,” kata Mudjiono.

Suasana tak jauh berbeda terjadi di Jalan HM Arsyad, depan Pengadilan Negeri Sampit. Pohon besar tumbang dan melintang menutupi badan jalan, serta menimpa kabel listrik. Listrik di sejumlah kawasan langsung padam.

”Di bawah pohon itu ada gerobak pedagang. Ada lima orang lagi makan bakso. Ada motor dan mobil. Semuanya rusak, tapi gak ada yang luka,” kata salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.

Di Jalan HM Arsyad, depan kompleks Yuka, pohon yang tumbang sempat membuat macet lalu lintas. Sejumlah warga berusaha memotong batang pohon yang menutupi jalan. Sebuah pohon juga tumbang dan menimpa rumah salah seorang warga di Jalan Manggis 5 Nomor 38 RT 36 RW 08, Kecamatan Mentawa Baru Hilir. Beruntung atap rumah hanya bocor kecil.

Di Jalan Rahadi Usman, dua warga mengalami luka-luka terkena tertimpa reruntuhan billboard di Bundaran Favo Jalan Rahadi Usman. Sebagian kerangka billboard berukuran besar di Bundaran Favo itu sebagian terlepas menimpa pengendara saat melintas.

”Dua orang, laki-laki dan perempuan luka-luka saat angin kencang. Saat itu masih belum hujan. Seng billboard jatuh menimpa mereka,” ujar Yuliana, karyawan toko di sekitar lokasi kejadian.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Sutoyo mengatakan, sejumlah pohon besar tumbang di beberapa lokasi, seperti Jalan A Yani, Jenderal Sudirman, HM Arsyad, Pelita Timur, Tjilik Riwut, Kopi Selatan, dan PPM. Untuk kejadian di luar kota, pihaknya belum mendapat laporan dari camat, kades, dan masyarakat.

”Bila terjadi angin kencang diharapkan masyarakat lari ke lapangan kosong. Masyarakat pesisir dan nelayan jangan memaksakan melaut saat cuaca ekstrem,” katanya. (mir/ara/rm-77/vit/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers