SAMPIT – Tahun 2017 wilayah Kotim ini diprediksi akan mengalami kemarau panjang. Hal ini disebabkan, gejala dari el-nino sudah mulai muncul di Kotim, sehingga bisa dipastikan akan mempengaruhi durasi musim kemarau tahun ini.
”Prediksi dari BMKG itu Februari puncak musim hujan, April sudah menurun dan Mei sudah menuju kemarau. Tapi sampai saat ini BMKG belum bisa memprediksi kapan lamanya kemarau tahun ini,” papar Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Sendy, Kamis (12/1).
Menurutnya, menghadapi kemarau tersebut, pihaknya harus siap dalam menanggulanginya. Salah satunya yang tengah mereka waspadai adalah, mencegah adanya kebakaran lahan selama musim kemarau.
”Kita akan lakukan mitigasi pencegahan, itu yang kita utamakan. Kita harus cegah adanya pembakaran, bersama elemen-elemen serta instansi terkait yang ada di kabupaten ini. Dan kita akan saling berkoordinasi serta bekerjasama untuk melakukan mitigasi pencegahan kebakaran lahan,” imbuh Sendy.
Selain itu lanjutnya, mereka juga mulai gencar melakukan sosialisasi dalam upaya pencegahan kebakaran lahan. Terutama terhadap para petani yang biasanya membuka lahan masih dengan cara membakar. Meski begitu, dirinya meyakini bahwa saat ini, masyarakat sudah memiliki kesadaran untuk tidak melakukan pembakaran lahan.
”Selanjutnya yang kita waspadai adalah kekeringan dan krisis air bersih. Sementara untuk asap, sudah kita upayakan pencegahan. Kalau kita berhasil dalam pencegahan, dipastikan tidak akan ada lagi bencana asap,” pungkas Sendy. (sei/gus)