PALANGKA RAYA – Korban kebakaran insiden kecelakaan maut mobil Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan Hartoni, meminta ganti rugi sebesar Rp 2 miliar kepada pemerintah. Permintaan itu dinilai sesuai karena tak ada harta korban yang selamat dari insiden yang menewaskan satu orang itu.
”Kami meminta pertanggungjawabkan atas insiden tersebut. Bagaimana caranya bisa dibuatkan bangunan agar bisa kembali berusaha. Kami sudah alami kerugian besar. Habis semua harta,” kata Junaidi, salah seorang korban kebakaran kepada Radar Palangka, Senin (16/1).
Junaidi merinci, kerugian dari insiden itu, yakni satu unit mobil, dua sepeda motor, mesin fotocopi, seluruh barang dagangan, dan bangunan. ”Termasuk uang tunai Rp 30 juta di dalam tas. Kalau semuanya diderita korban, bisa mencapai Rp 2 miliar,” katanya.
Ayah satu anak ini menambahkan, kios yang kini hanya sisa puing itu merupakan tempat berusaha sekaligus tempat tinggal. ”Saat ini menumpang dan baju pun tidak ada. Uang dan harta benda habis semua,” ujarnya.
Junaidi berharap pemerintah memberikan bantuan, meski dia menyadari peristiwa tragis itu musibah. ”Saya berharap ada penanganan dari pihak terkait,” katanya seraya menambahkan, seluruh keluarganya selamat dari amukan api karena pergi melalui pintu belakang.
Sementara itu, Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli mengatakan, terkait kasus itu masih dalam penyelidikan. Tim forensik dan penyidik sudah bertolak ke Jakarta untuk mengantarkan sample untuk memastikan jenazah yang terbakar.
”Sudah diantar ke Jakarta. Jadi, kita tunggu hasilnya. Jenazah itu akan diambil setelah kita tahu identitasnya,” pungkas perwira menengah Polri ini. (daq/ign)