SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 13 Februari 2017 17:45
WADUW!!! Mau Bongkar "Makam Keramat" Ratusan Massa Dicegat Aparat
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Pembongkaran Makam Syekh Muhammad Ibrahim Ibnu Abdulah Aziz yang disebut-sebut dikeramatkan sekelompok orang di Kecamatan Teluk Sampit, batal dilakukan. Ratusan massa berhasil dicegat camat dan aparat. Meski demikian, warga memberikan batas waktu tiga hari pada pihak terkait untuk membongkar makam tersebut.

Tokoh agama di Samuda KH Syahrawi mengungkapkan, awalnya massa yang bergerak hanya tujuh orang. Namun, kabar rencana pembongkaran itu menyebar dengan cepat, hingga ratusan dari berbagai daerah ikut turun. Sebagian dari mereka membawa sejumlah peralatan, seperti gergaji dan chainsaw untuk merobohkan makam.

”Sempat ribut, ternyata banyak yang tahu dan ikut semua. Saat di Desa Lempuyang, kami dicegat Camat Teluk Sampit dan Kapolsek (Jaya Karya), lalu diadakan rapat pertemuan. Tujuan kami hanya merobohkan makam itu, bukan menyerang,” kata Syahrawi, Minggu (12/2).

Menurut Syahrawi, camat dan kapolsek berjanji akan merobohkan makam tersebut. ”Kami sepakat, daripada sempat ada perkelahian atau bentrokan nantinya. Sebab, masyarakat banyak yang kecewa. Saya beri tempo waktu tiga hari sejak besok (hari ini). Lebih dari itu, kami berangkat lagi,” katanya.

Syahrawi melanjutkan, Bupati Kotim Supian Hadi dan aparat terkait disebut akan turun tangan mengatasi masalah yang sudah lama berpolemik itu. ”Yang penting (makam) roboh. Itu saja intinya. Ada disampaikan camat, bahwa Wakil Bupati Kotim (Taufiq Mukri) yang menelepon langsung dan menyampaikan kepada kami agar menunda pembongkaran, serta meminta waktu biar mereka yang menyelesaikannya,” ujarnya.

Pendakwah yang akrab disapa warga Samuda Guru Sahrawi ini menambahkan, hubungan makam tersebut dengan pemimpin aliran yang disebut-sebut sesat, EJ, warga Kecamatan Baamang, lantaran kerap digelar pengajian di makam itu dan tidak mewajibkan salat lima waktu. Sebaliknya, pengikutnya diminta membayar sejumlah uang.

”Salat tidak, tetapi membayar uang malah diwajibkan. Terbalik ini. Kami tidak akan bertindak jika tidak ada korban dan tujuh di antaranya warga kami. Namun, setelah ramai diributkan, pengajian di makam itu sudah tidak terlihat lagi,” katanya.

Setelah pembongkaran makam, pihaknya akan menyadarkan pengikut EJ agar kembali pada ajaran Islam yang sebenarnya. ”Kami bersama Guru Yusuf (KH M Yusuf Al-Hudromy) siap membantu,” ujarnya.

Camat Teluk Sampit Samsurijal mengatakan, pihaknya sepakat dengan warga yang hendak membongkar makam untuk menunda hingga pihak berwenang bertindak. ”Intinya, dari perwakilan warga H Syahrawi, (meminta) makam itu segera dibongkar. Kami sebelumnya sudah sepakat dalam rapat terdahulu bersama MUI, muspika, ulama, dan tokoh masyarakat. Tetapi, kami juga perlu melaporkan semua kepada Bupati Kotim,” ujar Samsurijal.

Samsurijal membenarnya warga memberikan batas waktu tiga hari untuk membongkar makam. Menurut dia, pihaknya memang berencana membongkar makam tersebut. Selain itu, akan membuat spanduk pemberitahuan jika lokasi tersebut bukan tempat kuburan keramat.

”Warga ini membawa gergaji, palu, dan parang untuk membongkar makam, tetapi kami larang dan tahan agar tidak melanggar aturan. Kita memang menduga kuburan itu fiktif dan dibuat-buat. Sebab, tidak ada dasar, sejarah, dan penelitian sebelumnya,” katanya. (mir/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers