SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Sabtu, 25 Februari 2017 14:21
Berkat Ini, Penghuni Lokalisasi Selamat dari Jilatan Api

Labfor Polda Jatim Olah TKP Kebakaran di Lokalisasi

OLAH TKP: Tim Pusat Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, melakukan olah TKP di lokasi kebakaran Lokalisasi Merong, Rabu (22/2) lalu.(ALWANDI/RADAR SAMPIT)

MUARA TEWEH – Satreskrim Polres Batara bersama dengan Tim Pusat Laboratorium Forensik  (Labfor) Polda Jawa Timur, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran yang terjadi di Lokalisasi Merong, Rabu (22/2) lalu.

Satreskim Polres Batara dalam hal ini dipimpin Kasat Reskrim AKP Benito Sik, sedangkan tim Labfor Polda Jawa Timur dipimpin Kepala Tim Pemeriksa Kebakaran, AKBP Sudi Hariono Sik dan anggotanya Kompol Hadi Setiono Sik. Dalam peninjauan ke lokasi Sudi Hariono sempat meminta keterangan dari saksi Sri dan Agus.

Berdasarkan keterangan saksi Agus, yang berdagang di lokasi tersebut, malam itu awalnya dirinya melihat asap dari Wisma Primadona yang diketahui pemiliknya adalah Suriansyah alias Bagong. Apa yang dilihat tersebut kemudian diberitahukan kepada Sri yang bekerja di salah satu wisma yang berada di dekat Wisma Primadona.

Sementara Sri yang diberitahu langsung mengetuk pintu Wisma Primadona yang saat itu terkunci. Pintu rumah dibukakan oleh Erna, Istri dari Bagong. Usai memberitahukan bahwa ada asap yang keluar dari rumah itu, Sri langsung balik ke tempat kerjanya. Demikian pula dengan Agus kembali ke warungnya, ia pun sempat membunyikan tiang listrik, sebagai tanda peringatan bahaya terhadap orang-orang yang saat itu ada di lokalisasi.

“Saat itu pengunjung sudah sepi, pintu Wisma Primadona juga sudah terkunci. Lalu saya ketok-ketok pintunya dan Bu Erna keluar membukakan pintu, lalu saya beritahu ada asap dari tempatnya dan saya langsung balik ke wisma lagi,” kata Sri menceritakan kepada AKBP Sudi Hariono Sik, Jumat (24/2).

Sementara Erna dan Bagong yang dikonfirmasi wartawan, mengaku malam itu sudah tidur di kamar dan kemudian terbangun akibat suara ketukan pintu dari luar.

“Kita tidak tahu. Api sudah menyala di dalam ruangan kamar kosong atau yang tidak dihuni. kalau tidak karena tetangga yang membangunkan mungkin kita juga jadi korban,” ujar Erna di lokasi kejadian.

Saat itu di wisma tersebut selain ada dirinya dan suaminya, ada tiga orang anak buahnya dan dua orang tamu. Bagong pada saat itu sempat berusaha memadamkan api setelah dibangunkan istrinya menggunakan air, tetapi api sudah terlalu besar dan tidak bisa dipadamkan.

“Ada juga orang yang membantu saat itu, tapi api tidak berhasil dipadamkan,” ungkap Bagong.

Sementara Sudi Hariono yang dikonfirmasi masih belum dapat memastikan dari mana penyebab api dalam musibah kebakaran tersebut.

“Tujuan kita memeriksa tingkat kerusakan dan perjalanan api,” katanya.

Dari hasil olah pemeriksaaan, lanjut dia, terlihat seng mengalami rusak sangat parah, menunjukan titik api di tempat tersebut.

“Sampel yang kita ambil seperti abu sisa kebakaran, kabel intalasi listrik dan kipas angin. Barang-barang ini  akan diperiksa di laboratorim, apakah kerusakan kipas angin dan kabel karena menjadi penyebab atau akibat,” katanya.

Ditanya kapan hasil uji dapat keluar, Perwira menengah dengan dua melati dipundaknya ini mengatakan, bahwa secara lisan satu minggu sudah bisa  keluar, namun untuk tertulis harus mengumpulkan data dan menyusun foto, yang diperkirakan memakan waktu 2 minggu.

“Untuk sampel-sampel akan kita bawa ke Surabaya, diuji di laboratorium,” ujarnya.(viv/vin)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers