SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 22 Maret 2017 15:33
Ya TUHAN!!!! Bocah SMP Ditemukan Tak Bernyawa di Bawah Tower
BIKIN HEBOH: Bocah SMP yang ditemukan tewas di bawah tower BTS di Desa Bukit Indah, Lamandau.(RIA ANGGRAENY/RADAR SAMPIT)

NANGA BULIK – Warga Desa Bukit Indah (E 3), Kecamatan Bulik, gempar. Seorang anak berinisial SA yang masih duduk di bangku kelas VII SMP ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di bawah tower Base Transceiver Station (BTS) di desa tersebut, Senin malam (20/3) sekitar pukul 21.30 WIB. 

Hingga berita ini dibuat, tidak ada yang tahu penyebab kematian SA, apakah bunuh diri atau kecelakaan. Sebab pihak keluarga memang tidak ingin membuka cerita akibat duka yang mendalam. Namun diketahui SA merupakan anak yatim. Ibunya meninggal dunia sejak dia berusia 40 hari,  dan ayahnya telah menikah lagi.

Informasi yang beredar, pada hari tersebut, HP korban sempat ditahan pihak sekolah.  Karena SMPN 2 Bulik, tempatnya bersekolah, memang memiliki aturan keras melarang siswanya membawa handphone.

”Sehingga untuk mengklarifikasi kabar yang berkembang, kami mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan langsung datang ke sekolah, karena kami juga belum mengetahui informasinya secara jelas," ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lamandau melalui Kabid Pembinaan Ketenagaan, Eby Iriansen.

Saat dikonfirmasi, kepala SMPN 2 Bulik Tatik membenarkan bahwa ada salah seorang siswanya yang mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Namun saat datang ke rumah duka, pihak keluarga korban juga tidak menceritakan kejadiannya secara rinci.

”Saya mohon maaf, karena pihak keluarga korban sudah berpesan, kalau ada yang datang dan bertanya untuk tidak memperlebar atau mengungkit-ungkitnya. Baik keluarga korban maupun pihak sekolah sekarang sedang berduka, biarkanlah dia tenang di sana, kami hanya mohon doanya," ujar Tatik. 

Terkait penahanan handphone milik korban, diakuinya memang benar pada hari tersebut pihak sekolah mendapati yang bersangkutan membawa telepon genggam itu ke sekolah. Padahal sudah jelas dan diketahui bersama oleh sekolah, siswa, dan para orangtua, bahwa ada aturan larangan membawa HP ke sekolah. Jika ketahuan akan ditahan,  dan dikembalikan kepada orangtua saat pembagian rapor.

Namun hal ini tentu belum pasti menjadi penyebab nekatnya korban yang diduga melompat dari tower tersebut. Sebab, menurut penuturan beberapa orang,  korban masih terlihat ceria seperti biasa. Baik setelah pulang sekolah maupun sore hari sebelum berangkat mengaji. 

Namun pada malam itu, tidak seperti biasanya korban terlambat pulang setelah mengaji. Hingga akhirnya ia ditemukan tidak bernyawa di bawah tower.

”Di sekolah anaknya biasa saja, cukup aktif dan ikut sanggar seni juga. Namun dia memang cukup pendiam dan tidak pernah bercerita hal-hal pribadi, dia tertutup sehingga kita tidak pernah tahu ada masalah apa," ungkapnya.

Pihak keluarga korban sepertinya juga tidak berkenan dilakukan visum oleh kepolisian, sehingga korban langsung dimakamkan kemarin. ”Intinya keluarga sudah mengikhlaskan dan tidak ingin hal ini diungkit kembali,  agar anak kami tenang di sana," ucapnya lagi. (mex/dwi)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers