PALANGKA RAYA – Diduga karena menghidari pengguna jalan lain, sebuah truk kosong bernomor polisi KH 1409 JH, secara tiba-tiba menabrak sebuah tiang listrik di Jalan Tjilik Riwut Km 7,5, Jumat (24/3).

Insiden itu tepat di depan swalayan Indomaret. Tidak ada korban jiwa, tetapi akibat peristiwa itu dua tiang listrik roboh dan sempat mengeluarkan percikan api. Sampai-sampai aliran listrik dari kawasan Jalan Tjilik Riwut hingga ke Kalampangan mati total.  Dan mengakibatkan ribuan pelanggan PLN beberapa waktu terpaksa mati listrik.

Informasi kepolisian menerangkan truk dikemudian oleh Bejo. Dia meluncur dari arah dalam kota menuju luar kota. Pada saat di TKP, secara tiba-tiba pengendara motor dari luar kota di jalur Jalan Tjilik Riwut meluncur.

Bejo yang sudah menikung ke halaman swalayan, pada saat ditengah jalan, melihat pengendara motor, dia pun langsung tancap gas hingga akhirnya menghantam tiang listrik. Akibat itu tiang listrik roboh dan secara serentak listrik padam. Kini kasus lakalantas itu sudah ditangani Unit Lakalantas Polres Palangka Raya.

“Menghidari pengendara motor dari arah berlawanan. Melihat motor laju maka sopir truk pun mengijak gas hingga tak sempat mengerem dan menabrak tiang listrik. Satu roboh karena ditabrak dan satu karena tertarik. Kita sudah tangani lakalantas, untuk lisrik itu urusan PLN,” ungkap anggota lantas di TKP.   

Superviseo Tehnik PLN Rayon Palangka Raya Barat, Sesen mengatakan akibat kejadian ini ribuan pelanggan sementara waktu tidak bisa menikmati aliran listrik. Karena dua tiang pendulang PRY7 roboh secara bersamaan. Namun pihaknya akan segera memperbaiki.

“Iya akibat kejadian ini, daerah Tjilik Riwut hingga Kalampangan mati total, ribuan rumah terpaksa belum bisa teraliri dengan daya 4 Mega Watt, tetapi kami segera perbaiki ,” ungkapnya di TKP.

Kata Sensen, mereka melakukan perbaikan dua tiang listrik yang  roboh dan sesegera mungkin memperbaiki agar aliran listrik dapat kembali normal.

“Jadi jaringan listrik yang ada ini, tidak ada penyambung ke jaringan lain, sehingga masih bisa dinormalkan dalam waktu cepat. Tetapi beberapa kawasan pasti terdampak lebih parah, jadi semoga bisa diperbaiki agar normal kembali,” tegasnya. (daq/vin)