SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Selasa, 28 Maret 2017 09:37
Tetap Sakral tanpa Ogoh-Ogoh

Menilik Hari Raya Nyepi bagi Umat Hindu di Sampit,

PROSESI KEAGAMAAN: Umat Hindu menggelar Upacara Pencaruan atau Menawur di menjelang Perayaan Hari Raya Nyepi, kemarin (27/3) di Pura Tri Bhuwana Agung.(DEVITA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Perayaan Hari Raya Nyepi di Kota Sampit dilaksanakan tanpa mengarak ogoh-ogoh. Hal itu disebabkan penganut agama Hindu di Sampit tak seperti di daerah lain, seperti Bali. Apabila tetap dipaksakan, kegiatan itu juga bakal kekurangan orang untuk membawa perlengkapan saat ogoh-ogoh diarak.

”Kalau secara umum, konsep perayaan Nyepi di Sampit sama seperti daerah lain. Hanya saja, di sini tidak ada pawai ogoh-ogoh. Karena memang harus diakui, walaupun umat Hindu di Kotim ini cukup banyak, tapi yang ada di Sampit sedikit. Kebanyakan berada di kecamatan di luar Sampit. Kalau orangnya sedikit, tidak ada yang mukul gong atau memikul ogoh-ogohnya,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kotim I Gede Sukadana, Senin (27/3).

Sukadana menuturkan, tahapan upacara menjelang hari H tetap dilaksanakan. Mulai dari upacara melasti yang dilaksanakan H-2 sebelum Nyepi. Pada hari tersebut, segala prasarana sembahyang di pura atau tempat suci umat Hindu diarak ke laut atau danau untuk menyucikan dari segala hal negatif, termasuk pada diri manusia. Laut atau danau dianggap sebagai sumber dari air suci (tirta amerta) yang bisa menyucikan dari segala hal negatif.

Terkait ogoh-ogoh, Sukadana menjelaskan, merupakan simbol energi negatif. Karena itulah ogoh-ogoh seringkali dibuat dalam wujud yang menyeramkan. Di Bali, masyarakat biasanya menyebutnya sebagai butakala. Setelah diarak, ogoh-ogoh kemudian dibakar sebagai simbol bahwa energi negatif telah dimusnahkan.

”Dengan dimusnahkannya ogoh-ogoh, diharapkan pada Hari Raya Nyepi tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pawai ogoh-ogoh ini biasanya dilakukan anak muda, sementara para tetuanya melakukan upacara tawur,” jelasnya.

Setelah ogoh-ogoh, sore hari dilanjutkan dengan upacara tawur atau pencaruan, yakni upacara yang dilakukan untuk membersihkan lingkungan spiritual atau tempat ibadah dan tempat tinggal manusia dengan cara memberikan persembahan yang ditujukan pada alam bawah.

Pasalnya, dalam agama Hindu terdapat tiga alam yang senantiasa harus selalu dihormati keberadaannya. Pertama, alam atas yang berhubungan dengan kedewataan, kedua alam manusia, dan ketiga alam bawah yang berhubungan dengan hal-hal di dunia lain atau yang umumnya disebut mahluk halus.

Kemudian, ritual pada hari H, Hari Raya Nyepi. Umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian, yang terdiri dari empat larangan. Pertama, amati geni, tidak boleh menyalakan segala sesuatu yang berhubungan dengan energi api, baik itu lampu, handphone, dan lain-lain.

Kedua, amati karya, tidak boleh bekerja agar lebih banyak waktu untuk melakukan tapa brata, yoga, ataupun semedi. Ketiga, amati lelungan, tidak boleh bepergian ke mana-mana, tetap di rumah, kecuali ada hal yang mendesak, Contohnya, anak sakit dan harus diantar ke dokter. Terakhir, amati lelanguan, tidak boleh beramai-ramai atau mengadakan pesta dan semacamnya.

Tujuan dari catur brata penyepian, jelas Sukadana, untuk memberikan waktu dan kesempatan untuk introspeksi diri, tanpa diganggu hal-hal yang bersifat duniawi. Pada hari itu, mereka merenungkan apa saja yang telah dilakukan setahun lalu, kemudian memikirkan dan mengenal lebih dalam tentang diri sendiri.

”Kalau di Bali, sebagai daerah yang mayoritas masyarakatnya menganut agama Hindu, perayaan Nyepi itu terasa sangat kental. Semua angkutan, baik udara, darat, hingga laut selama hari itu off selama 1x24 jam. Tapi, kalau kami di sini, cukup melaksanakan di rumah masing-masing saja,” ujarnya.

Setelah Hari Raya Nyepi atau H+1, dilanjutkan dengan silaturahim ke rumah sanak saudara maupun kawan. Dia sangat mengapresiasi tindakan pemerintah melalui kementerian agama yang mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada aparatur pemerintah di tingkat daerah, yang menginstruksikan memberikan dispensasi kerja bagi karyawan pada tanggal 27 dan 29 Maret. (vit/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 24 Januari 2024 11:16

Di Kalteng Sejak Oktober Tahun Lalu Penarikan Uang Melonjak Ratusan Miliar

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat ada…

Selasa, 23 Januari 2024 01:01

Pelaku Percobaan Pemerkosaan di Kalteng Ini Ternyata Masih Kerabat Korban

AK (30), pelaku percobaan pemerkosaan terhadap gadis desa berusia 18…

Minggu, 21 Januari 2024 11:06

Ada Caleg Siapkan Uang Melimpah Jelang Coblosan, Ngakunya untuk Tim Pemenangan dan Relawan

Kurang dari satu bulan lagi Pemilu 2024 digelar. Calon anggota…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:38

Sudah Dua Tahun, Misteri Kematian Hotma Hutauruk Belum Terungkap

Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) mengalami kesulitan mengungkapkan kasus…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:31

Lingkar Selatan Sampit Masih Jadi Sarang Prostitusi di Kalteng

Praktik prostitusi di Jalan Lingkar Selatan, Sampit, Kalimantan Tengah masih…

Kamis, 18 Januari 2024 11:10

Jualan Narkoba, Haji Gaul di Kalteng Ini Akhirnya Masuk Penjara

Perilaku kakek setengah abad ini tak patut dicontoh. Seharusnya dia…

Kamis, 18 Januari 2024 11:08

Gagal Perkosa Gadis Tetangga, Pemuda di Kalteng Ini Masuk Bui

AK, pria asal Desa Terantang Hilir, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin…

Kamis, 18 Januari 2024 11:05

Akhirnya Kejati Kalteng Tahan Dua Tersangka Korupsi BOK Dinkes Barsel

Dugaan tindak pidana korupsi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di…

Kamis, 18 Januari 2024 11:02

Algojo Bentrok Perebutan Kebun Kelapa Sawit di Kalteng Sama-Sama Dibui

Kasus perkelahian maut akibat berebut kebun sawit di Desa Pelantaran…

Rabu, 17 Januari 2024 11:26
Direncanakan Jadi Lokasi Destinasi Wisata Taman Satwa

Di Pulau Hanibung, Tidak Hanya Buaya, Sejumlah Satwa Liar Dilindungi Bisa Hidup Bebas Di Sana

Rencana Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meninjau Pulau Hanibung…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers