Api sudah membakar lebih dari 12.558 hektare lahan dan hutan di Kalteng. Selain manusia, orangutan pun terancam. Apalagi satwa dilindungi itu belum dievakuasi dari kawasan Taman Nasional Tanjung Putting dan Taman Nasional Sebangau yang juga telah dilanda kebakaran.

Petugas pemadam hanya mampu mengatasi sekitar 60 persen kebakaran, sisanya berharap pada hujan dan water bombing. Komandan Satgas Posko Karlahut Kolonel Arh Purwo Sudaryanto mengatakan, sampai Kamis (22/10), terpantau sebanyak 144 titik panas kompiden yang tersebar di Katingan, Pulpis, Kapuas, Taman Nasional Sebangau, dan Taman Nasioanl Tanjung Puting.

Sejauh ini, lanjutnya, tidak ada rencana evakuasi terhadap orangutan atau satwa lainnya di dua taman nasional tersebut. Pihaknya memfokuskan pemadaman dari darat dan udara, namun belum berhasil dan api masih berkobar.

”Kebakaran terjadi sejak tiga minggu yang lalu sampai sekarang.  Orangutan sementara belum dievakuasi, namun berusaha melokalisir dan membantu memadamkan api di kawasan tersebut,” ujarnya.

Dia menjelaskan, helikoter sudah dikerahkan sebanyak tiga unit, yakni di Seruyan, daerah Kotawaringin, dan Pulang Pisau.  ”MI 8 akan difokuskan ke Tanjung Puting, karena sudah berhari-hari terbakar. Konsentrasi tetap di Pulpis, yakni Sebangau, Mantangai, Maliku, dan jabiren,” tegasnya. (daq/ign)