SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 13 April 2017 15:37
Banjir Nekat "Banjiri" Rumah dengan Darah Istri
SADIS: Mayat Vita seusai dihabisi Banjir suaminya.(IST/ RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Masalah rumah tangga antara Banjir (23) dan Vita (21) berakhir tragis. Pasangan suami istri di Desa Tumbang Boloi, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) itu terlibat cekcok sengit. Vita yang berniat kabur, membuat Banjir emosi. Parang pun berbicara, mencabut nyawa istrinya.

Informasi yang diperoleh Radar Sampit, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu (12/4) itu, berawal dari adu mulut antara keduanya. Korban pun memilih lari dari rumah. Mendengar pernyataan istrinya, Banjir gelap mata.

Tanpa berpikir panjang pria itu lari mengambil sebilang parang dan mengejar sang istri. Saat itu Vita tengah bersama anak sulung mereka yang masih berusia 1 satu tahun. Tanpa ampun leher bagian belakang Vita ditebas. Korban langsung ambruk bersimbah darah di lantai rumah.

Setelah melihat korban sudah tak bernyawa, pelaku menggendong anaknya dan lari dari rumah bersama sebilah parang yang masih berlumuran darah. Kejadian itu diketahui tetangga. Warga sekitar menjadi geger dan berkumpul. Banjir yang lari menggendong anaknya dikejar.

”Sempat dikepung warga, tetapi karena takut, anak korban digendong pelaku. Jadi tidak berani mengambil tindakan, dikhawatirkan terjadi sesuatu dengan anak itu. Sebab, pelaku masih memegang parang," kata Camat Telaga Antang Siyono saat dikonfirmasi Radar Sampit, Rabu (12/4).

Warga sekitar langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pospol Sangai dan meminta bantuan kepolisian untuk menangkap pelaku dan mengamankan anak korban. Selama tiga jam, sekitar pukul 17.15 WIB, pelaku yang sempat melawan berhasil dibekuk. Anak pelaku juga langsung diamankan.

”Dengan bantuan Kapospol Sangai dan Polsek Antang Kalang baru bisa mengamankan pelaku. Saat ini sudah dibawa ke kantor polisi," ujarnya.

Kepala Desa Tumbang Boloi Astono mengatakan, Vita dan Banjir menikah sekitar dua tahun lalu. Keduanya sempat berpisah, namun baru rujuk dan kembali kumpul satu bulan belakangan ini. Dia tak menyangka masalah keduanya berakhir dengan tragedi berdarah.

”Suaminya memang jarak berkomunikasi dengan warga lainnya. Agak tertutup. Namun, memang sebelumnya sering ada pertengkaran dalam rumah tangga mereka," kata Astono.

Beberapa saat sebelum pembunuhan terjadi, Astono mengungkapkan, korban dan pelaku sempat adu mulut. Namun, permasalahannya belum jelas. ”Kami juga masih menunggu dari pihak kepolisian seperti apa keterangan suami dan apa alasannya. Setelah pelaku ditangkap, anaknya langsung diamankan dan sekarang sudah diserahkan kepada keluarganya," kata Astono.

Rosali, warga setempat mengatakan, pembunuhan itu membuat warga desa geger. Suasana desa sempat tegang karena banyak aparat yang turun. ”Ada polisi dari Sangai, juga ada turun Brimob. Tetapi semuanya sudah aman. Warga desa memang terkejut atas peristiwa itu," kata dia, seraya menambahkan, jenazah Vita langsung dibawa ke Puskesmas Desa Sangai.

Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Erwin Togar HS membenarkan terjadi kasus pembunuhan tersebut. Saat ini kasusnya ditangani Polsek Antang Kalang. ”Benar terjadi kasus pembunuhan, sedang ditangani Polsek Antang Kalang," ujar Erwin seraya menambahkan, pelaku masih diperiksa terkait motif pembunuhan tersebut.  (mir/ang/dc/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers