PALANGKA RAYA - Wakil Presiden Republik Indonesia Yusuf Kalla dipastikan datang, Rabu (26/4). Penjagaan super ketat akan dilakukan demi keamanan orang nomor dua di negara ini. Secara rinci 1.450 personil dikerahkan dalam pengamanan wapres.
Saking sensitifnya strategi keamanan, lemparan botol minuman pun bisa dikategorikan sebagai ancaman. Tak hanya itu puluhan pasukan penembak jitu juga akan diturunkan. Termasuk puluhan kendaraan taktis berupa baracuda atau water canon dan tim khusus lain serta anjing pelacak.
Hal itu disampaikan langsung Pangdam XII/TPR Mayjend TNI Andika Perkasa didampingi Kapolda Kalteng Brigjend Anang Revandoko dan Plt Sekda Kalteng Syahrin Daulay saat gelar pasukan, Rabu (25/4) di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Tengah.
“Kita sudah mempersiapkan dan menurunkan 1.450 personil dengan rincian Angkatan Darat 980 pasukan, Angkatan Udara 35 orang dan Kepolisian 435 prajurit,” kata Andika.
Ia mengakun, pihaknya sudah siap 100 persen untuk menjaga dan mensukseskan kedatangan Wapres RI Yusuf Kalla dalam menghadiri Rakornas dan Seminar Internasional BKS- PTS se-Indonesia di Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Palangka Raya.
Andika menegaskan dalam kegiatan ini berusaha meminimalisir penutupan jalan sehingga tidak membuat ketidaknyamanan bagi para pengguna jalan atau masyarakat lain.
"Kita akan berusaha meminimalisir penutupan jalan. Tapi menghimbau pengguna jalan untuk tertib dan tidak merasa terganggu," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda Kalteng Brigjend Pol Anang Revandoko mengatakan beberapa lokasi pelaksanaan akan dilakukan penjagaan ketat dan pemeriksaan secara intensif.
"Kita sudah siap, di lapangan nanti jajaran Polda siap mengamankan semua. Insya Allah semua berjalan tertib. Harapannya kunker Wapres dapat berjalan aman dan lancar sesuai apa yang kita harapkan," imbuhnya.
Anang menambahkan beberapa kendaraan taktis akan diturunkan, seperti mobil water canon, baracuda, termasuk anjing pelacak, jihandak, Brimob dan personil lain.
"Intinya kami siap, indikasi sekecil apapun akan diantisipasi, saya harapkan semua mendukung dalam pelaksanaannya," pungkasnya.
Menanggapi jumlah dan ketatnya penjagaan, Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail mengatakan hal itu merupakan hal biasa dan wajar, karena sudah menjadi Standar Operasional Prosedural (SOP). Namun lebih penting nanti akan disampaikan tentang tata batas dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalteng.
"Biasa saja itu, wajar-wajar saja, yang penting nanti disampaikan hal prinsipil yakni tata batas dan RTRWP," pungkasnya. (daq/vin)