SAMPIT – Penyelidikan terhadap kendaraan pengerit (pelangsir) bahan bakar minyak (BBM) yang terbakar di Jalan Tjilik Riwut, Kecamatan Kota Besi, Kotim terus berlanjut.

Kepolisian Sektor (Polsek) Kota Besi sudah mendapatkan informasi jika pelaku (pembawa BBM) tersebut merupakan warga Kota Sampit.

Kapolsek Kotabesi, Iptu Sugeng menerangkan, pihaknya akan mengawasi sejumlah pelangsir yang kerap melintasi jalan antar kabupaten.

”Pelangsir BBM dilarang. Kami akan lakukan perlakuan khusus nantinya jika ada kedapatan langsir BBM. Minyak itu sudah jelas dapat membahayakan, karena mudah terbakar,” ujar Kapolsek Kota Besi, Iptu Sugeng, Minggu (21/5).

Kata Sugeng, sampai saat ini pihaknya masih mencari tahu siapa pemilik sepeda motor yang digunakan sebagai pelangsir.

”Informasi yang kami dapatkan sementara, pelangsir yang terbakar dari Sampit. Masih belum diketahui siapa identitas orang tersebut,” imbuhnya.

Sekadar mengingkatkan, pada Jumat (19/5) siang sekitar pukul 10.00 WIB gambar kepulan asap dari kobaran api besar membuat kemacetan selama beberapa menit. Kejadian ini sempat menjadi viral di media sosial.

Api berasal dari korek api untuk menyalakan rokok pelangsir yang berhenti di pinggiran jalan dan menyambar BBM dalam jeriken. Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, pemilik sepeda motor pengangkut belasan jeriken itu sempat menyelamatkan diri. (mir/fm)