SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Senin, 22 Mei 2017 16:35
ASTAGA!!! SMPN Satap 1 Pangkalan Banteng Ludes

Siswa Diungsikan ke SDN 1 Kebun Agung

TERBAKAR : Api membakar atap dan konstruksinya hingga runtuh menjadi arang.(SLAMET HARMOKO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BANTENG - Satu unit gedung SMP Negeri Satu Atap (Satap) 1 Pangkalan Banteng di Desa Kebun Agung terbakar, Minggu (21/5) pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Api diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik di ruangan kelas IX.  Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu karena hari libur, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 500 juta.

Api tidak tampak berkobar, namun asap tebal keluar dari sela-sela atap. Api baru membumbung setelah kayu-kayu bagian dalam yang menyangga konstruksi atap runtuh karena terbakar habis. Kurang dari 30 menit, api dengan cepat menjalar ke dua ruangan di sebelahnya, yakni kelas VIII dan VII. Dalam sekejab, bangunan dilumat si jago merah. 

Semua isi ruang kelas VII, VIII dan IX ludes, mulai dari meja, kursi, dan buku.

Satu unit mobil pemadam kebakaran dari PT GSPP tak mampu memedamkan api. Damkar hanya melakukan pembasahan puing-puing bangunan yang masih tampak membara dan mengepulkan asap.

Informasi yang dihimpun Radar Sampit, api pada awalnya diketahui oleh seorang bocah, Fahrul, yang sedang melintas di depan sekolah. ”Saya lihat ada asap dan api di kelas paling ujung dekat WC itu,” ucap Fahrul dengan suara terbata-bata.

Anak yang tinggal tak jauh dari sekolah itu langsung menemui Elmi Hidayati, guru sekolah. Akhirnya kejadian itu diumumkan melalui pengeras masjid desa sekaligus meminta bantuan kepada masyarakat untuk melakukan pemadaman.

”Murid SD tadi yang ngabari, kemudian saya minta tolong ke warga lain dan selanjutnya diumumkan di masjid agar warga datang membantu memadamkan,” kata Elmi.

Meski puluhan warga berdatangan dan mencoba melakukan pemadaman dengan menyiramkan air dan menyemprot air dengan pompa listrik, tetap tak mampu memadamkan api yang sudah membesar.

Kepala SMP Negeri Satu Atap 1 Pangkalan Banteng yang juga Kepala SDN 1 Kabun Agung Hadariansyah mengatakan, kejadian berlangsung begitu cepat. Saat dia datang ke lokasi, api sudah besar. Atap sekolah mulai rubuh setelah rangka utama konstruksi atap terbakar habis.

”Warga mencoba memadamkan api tapi sudah terlalu besar. Warga juga sempat mencoba menyelamatkan kursi dan meja namun tidak berani karena besarnya api dan hawa panas di sekitar bangunan,” terangnya.

Untuk sementara siswa-siswi SMP terpaksa masuk siang, bergantian ruang dengan anak-anak SD Negeri 1 Kebun Agung. ”SMP ini kan satu atap dengan SDN 1 Kebun Agung, sementara nanti sekitar 44 siswa akan kita atur untuk masuk siang, setelah SD pulang. Sambil menunggu tindak lanjut dari dinas dikbud nanti,” katanya.

Terkait upaya perbaikan atau bahkan pembangunan kembali gedung sekolah tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kotawaringin Barat Aida Lailawati mengatakan bahwa untuk tahun 2017 ini sekolah tersebut akan sulit untuk dimasukkan penganggarannya. Selain sudah mendekati pertengahan tahun, proses penganggaran dan pelaksanaannya akan memakan waktu lama karena harus melalui lelang proyek secara terbuka.

”Untuk masuk tahun ini (2017) dalam APBD perubahan sudah tidak memungkinkan, apalagi untuk pembangunan gedung semacam itu dananya besar dan harus melalui proses lelang. Itu memakan waktu juga, sedangkan untuk anggaran perubahan hanya sekitar tiga bulan saja, tidak cukup itu. Kalau tahun depan itu pasti masuk prioritas utama,” terangnya.

Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Sudarsono mengatakan, untuk sementara kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Sejumlah barang bukti kabel dan bagian dari instalasi listrik diamankan sebagai barang bukti.

”Sementara karena korsleting listrik, karena sekolah libur dan sekolah dalam keadaan kosong. Saat kejadian juga kondisi pintu dan jendela tertutup rapat. Jadi sangat kecil jika kejadian itu karena sabotase,” ujarnya.

Pihaknya telah memanggil sejumlah saksi dan juga kepala sekolah untuk dimintai keterangan. ”Kita panggil beberapa saksi yang mengetahui awal kejadian dan juga kepala sekolah untuk dimintai keterangan di mapolsek,” katanya. 

FASILITAS VITAL  

Keberadaan gedung SMP Negeri Satu Atap 1 Pangkalan Banteng di RT 3 Desa Kebun Agung, Kecamatan Pangkalan Banteng, merupakan sarana vital pendidikan di  kawasan Eks Trans Pirsus yang mencakup sekitar delapan desa.  

Sekolah yang pembangunan rampung di tahun 2009 itu didanai oleh pemerintah Australia melalui program AIBEP (Australia- Indonesia Basic Education Program).

AIBEP merupakan program bantuan dari Pemerintah Australia kepada Pemerintah Indonesia dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA sederajat).  Progam AIBEP ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang nyata antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia yang tergabung dalam proyek Kemitraan Indonesia Australia atau Australia Indonesia Partnership.

Mantan Kepala SMP Negeri Satu Atap 1 Pangkalan Banteng Anwar mengatakan, pendirian dan pembangunan gedung sekolah tersebut dilakukan saat dirinya masih menjabat.

”Kita mengajukan tahun 2008, karena waktu itu sejumlah desa di kawasan Eks Transpir ini posisinya jauh dari sekolah, terutama SMP dan SMA,” ungkapnya.

Menghabiskan biaya mencapai Rp 450.779.300 di tahun anggaran 2008 sekolah tersebut mulai beroperasi pada Juli tahun 2009 sekaligus untuk penerimaan siswa baru.

”Dana bantuannya semacam block grant, jadi pelaksanaannya secara swakelola,” tutur guru senior di sekolah itu.

Menurutnya, bantuan pembangunan itu sangat lengkap, tidak hanya berupa gedung untuk ruang kelas. Namun dua unit kamar mandi, mebel, dan kelengkapan ruang kelas. Bahkan dengan dana tersebut, ratusan koleksi buku referensi pendidikan juga bisa didapatkan.

”Waktu itu tidak hanya sarana pendidikan berupa gedung sekolah, namun prasarana lain juga dilengkapi seperti bangku dan meja, lemari, pokoknya lengkap beserta buku-buku pelajaran,” terangnya.

Kepala Desa Kebun Agung, Agus, mengakui bahwa letak geografis wilayahnya yang berada di bagian barat Pangkalan Banteng merupakan kawasan paling ujung dan berbatasan dengan Arut Utara.

”Kita paling pinggir, jadi keberadaan SMPN Satap ini sangat penting, sehingga kita berharap jangan sampai tertunda proses penanganan pasca kebakaran ini,” katanya.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kobar Sunari membenarkan hal tersebut. Pembangunan sekolah itu merupakan bantaun kerjasama antara Australia dan Indonesia. Saat itu tidak hanya di Pangkalan Banteng saja yang dapat, kecamatan lain seperti Pangkalan Lada juga mendapatkan hal serupa, bahkan anggarannya lebih besar.

”Memang seperti itu, programnya bisa dibilang mirip hibah, setelah selesai dibangun pengelolaan dan perawatannya berada di bawah kendali pemkab Kobar,” terangnya. (sla/yit)

 

 


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers