NANGA BULIK - PT First Lamandau Timber International (FLTI) lakukan sosialisasi Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) kepada masyarakat desa di Kabupaten Lamandau. Acara sosialisasi dilakukan di Balai Pertemuan Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, Senin (6/5).
Kegiatan yang bertujuan untuk memberdayakan ekonomi desa ini sekaligus diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan di desa dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Di saat yang bersamaan, FLTI bersama Muspika Kecamatan Belantikan Raya, Dinas Perkebunan Peternakan dan Pertanian Kabupaten Lamandau dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), membentuk Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang terdiri dari masyarakat Desa Belibi, Desa Tangga Batu, Desa Bayat dan Desa Sungai Buluh. Sebagai upaya pencegahan dan penanganan dini atas bahaya Karhutla.
“Karhutla sangat merugikan semua pihak baik secara ekonomi, kesehatan maupun sosial. Oleh karena itu, perusahaan, masyarakat, dan pemerintah daerah memiliki peran penting untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Program DMPA ini merupakan komitmen kami (FLTI) untuk mengantisipasi karhutla dan juga meningkatkan perekonomian di desa-desa yang ada di Kabupaten Lamandau,” ujar Direktur Utama FLTI, George Oetomo.
Kemudian untuk pembentukan KTPA ini difungsikan untuk memaksimalkan partisipasi aktif masyarakat desa di sekitar perkebunan untuk bekerja sama dengan perusahaan dan juga aparat pemerintah.
Melalui KTPA ini, kata George Oetomo, masyarakat akan mendapatkan pembinaan dan pelatihan dalam kegiatan-kegiatan pencegahan karhutla. “Pada pelatihan ini, FLTI juga memberikan bantuan peralatan pemadaman kebakaran serta baju seragam kepada anggota KTPA, sebagai bukti keseriusan kami dalam menanggulangi ancaman bencana karhutla,” jelasnya.
Sementara itu, Estate Manager FLTI Triyono mengatakan, pelatihan dan pembinaan KTPA dilakukan secara berkala agar keterampilan para anggota dapat terus meningkat dan berkembang. Kegiatan ini juga merupakan salah satu rangkaian Program DMPA yang telah dijalankan oleh perusahaan. Program DMPA memiliki tiga pilar utama, yaitu Perlindungan Lingkungan, Kontribusi Sosial, dan Pemberdayaan Masyarakat.
“Dengan adanya pelatihan ini dapat menciptakan kerja sama yang baik di antara para pihak untuk mencegah Karhutla. Selain itu, dengan Program DMPA dapat juga mengembangkan potensi ekonomi desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES),” kata Triyono.
Hal senada juga disampaikan oleh Nisar, perwakilan Camat Belantikan Raya, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi dan dukungannya kepada FLTI atas Program DMPA yang telah dilakukan. “Semoga Program DMPA ini bukan yang terakhir, tapi merupakan awal dari peningkatan perekonomian di desa-desa yang ada di Kabupaten Lamandau,” ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Lamandau, Tiryan Kuderon menyampaikan bahwa pihaknya mendukung serta menyambut baik apa yang telah dilakukan oleh dunia usaha dalam membantu dan terlibat dalam pencegahan serta penanggulangan bencana di daerah. Terlebih Kabupaten Lamandau merupakan wilayah yang cukup luas, untuk itu perlu kepedulian penanganan secara bersama-sama dalam rangka mewujudkan Kabupaten Lamandau bebas asap.
“Kebakaran yang terjadi merupakan tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu, sudah seharusnya masyarakat, pemerintah, dan perusahaan harus bekerja sama dalam menanggulangi potensi dan bahaya karhutla,” kata Tiryan
Program DMPA ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan pemerintah untuk menanggulangi bencana api di Kabupaten Lamandau dan juga meningkatkan perekomian di desa-desa sekitar.
Hadir dalam kegiatan pembinaan KTPA adalah Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan Peternakan dan Pertanian Kabupaten Lamandau, Wiliam Tamboso, Sekretaris Desa Bayat, Yengki Oktaberi, Kepala Desa Sungai Buluh, Asau, Kepala Desa Tangga Batu, Tetek, dan Kepala Desa Belibi, Eriyadi. (sam/adv/sla)