PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan melakukan evaluasi berkaitan dengan penanganan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi ini. Bahkan, pemerintah berencana akan melakukan rapat koordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait perihal upaya tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri menyebutkan, bahwa sejauh ini penanganan karhutla di provinsi ini sudah cukup efektif, terlebih beberapa waktu belakangan sebagian besar wilayah Kalteng diguyur hujan dengan intensitas besar.
“Daerah-daerah gambut yang memang menjadi perhatikan pemerintah, terutama dalam hal mengatasi kabut asap. Beberapa waktu lalu terjadi hujan, tentu itu sangat membantu upaya kita dalam membasahi kawasan yang dianggap rawan kebakaran,” katanya, Kamis (22/8)
Ia mengatakan, pemerintah sendiri telah melakukan berbagai upaya agar pencegahan karhutla ini bisa lebih maksimal. Dengan jumlah personel yang tersebar di kabupaten dan kota, tentu upaya pencegahan diharapkan tetap efektif, meski dalam kondisi cuaca yang kadang tidak menentu.
“Sebetulnya kalau dari segi upaya (pencegahan karhutla, Red) sudah sangat bagus. Hanya saja dukungan masyarakat tetap dituntut karena lingkupnya sangat luas. Pemerintah akan melakukan evaluasi sejauh mana pelaksanaannya di lapangan,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa pemerintah terus melakukan pengawasan di daerah-daerah yang dianggap prioritas, seperti kawasan konservasi dan kawasan bandara. Dua kawasan tersebut dianggap sangat berpengaruh, sehingga perlu pengawasan secara menyeluruh dari semua unsur yang terlibat dalam upaya pencegahan karhutla.
Maka dari itu, titik panas yang terpantau di kawasan tersebut harus segera ditindak lanjuti. Meski titik panas yang terpantau bukan berarti titik api, namun tetap harus ada antisipasi cepat dalam menyelamatkan kawasan tersebut.
“Apalagi kalau sudah ada api, maka langsung diminta dipadamkan. Kalau sulit dilalui, tentu ada helicopter yang membantu pemadaman. Jadi kalau langkah pencegahan terus dimaksmalkan,” pungkasnya. (sho/ign)