PANGKALAN BUN – Ribuan ayam milik peternak di Sei Sintuk, Desa Sei Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mati mendadak. Tewasnya ayam itu diduga akibat kepungan asap yang menyerang kandang mereka.
Itu terjadi karena kebakaran lahan yang terjadi masuk ke kawasan peternakan masyarakat tersebut. Peternak merugi hingga puluhan juta rupiah. Rata-rata ayam yang mati masih berusia antara satu hingga dua minggu, bahkan ayam yang sudah mendekati panen juga tidak luput dari kematian.
Kepala Peternakan setempat Adit Sumantri mengatakan, pada hari pertama kebakaran, ayam yang mati masih berkisar sekitar 50 ekor. Namun, memasuki hari kedua dan ketiga, sekitar tiga ribu ekor ayam mati akibat asap kebakaran lahan.
”Kami tidak tahu lagi harus berbuat apa dan mengadu pada siapa. Yang pasti, kerugian akibat kebakaran di kawasan peternakan ini mencapai puluhan juta rupiah,” ujarnya saat dihubungi Radar Sampit, Minggu (8/9).
Menurutnya, saat ini kebakaran sudah padam. Namun, asap tebal yang masuk ke kandang mengancam kesehatan belasan ribu ayam. Apalagi ayam potong paling rentan terdampak penyakit setelah terpapar asap.
Dia berharap agar kebakaran serupa tidak terjadi kembali, karena berdampak luar biasa bagi bisnis mereka. Dia juga meminta perhatian dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Kobar untuk memperhatikan nasib peternak seperti mereka.
”Ayam yang berada di kandang ini totalnya mencapai 15 ribu ekor, kalau kematian ayam ini terus terjadi setiap hari tentu kerugian besar sudah ada di depan mata,” pungkasnya. (tyo/sla/ign)
