PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawangin Barat (Kobar) akan meningkatkan status siaga karhutla menjadi tanggap darurat karhutla. Peningkatan status tersebut merujuk pada dampak kabut asap yang semakin parah beberapa pekan terakhir.
“Menyikapi kabut asap yang semakin pekat, kami besok (hari ini) akan menggelar rapat terbatas untuk menaikan status dari siaga karhutla menjadi tanggap darurat karhutla,” kata Bupati Kotawaringin Barat, Hj Nurhidayah saat meninjau lokasi karhutla di KM 11, Jalan Pangkalan Bun - Kolam, Senin (16/9) sore.
Bupati menegaskan untuk saat ini penanganan karhutla di Kabupaten Kobar sudah maksimal baik melalui penanganan darat dan udara. Ia mengakui, kondisi luas dan banyaknya hotspot yang ada di Kabupaten Kobar tidak sebanding dengan jumlah personil dan peralatan yang dimiliki. Tentunya keterbatasan tersebut membuat Satgas Karhutla harus bekerja ekstra keras melakukan penanganan, terlebih di area gambut tebal seperti di Kelurahan Raja Seberang.
“Mengingat gambut ini begitu tebal, water bombing juga tidak dapat mengatasinya, karena yang padam hanya dipermukaan sementara bagian dalam gambut masih menyala,” terangnya.
Ia juga menyebut, saat ini yang menjadi kendala adalah ketersediaan air di wilayah lahan gambut sudah kekering dan hal itu menjadi kendala tersendiri bagi tim.
Selain itu, mengingat lokasi kebakaran saat ini banyak yang menyasar di dekat permukiman penduduk, ia meminta kepada Satgas Karhutla untuk memprioritaskan pemadaman di area permukiman karena hal ini berkaitan dengan nyawa dan harta masyarakat, hal ini bukan berarti bahwa penanganan di lahan tidak penting.
“Jadi tantangan ini termasuk yang akan kita bahas semua dalam rapat terbatas besok, begitu juga terkait keterbatasan personil dan peralatan untuk penanganan,” pungkasnya. (tyo/sla)