PANGKALAN BUN – Kabut asap kembali ganggu penerbangan di Pangkalan Bun. Sejumlah pesawat terbang kesulitan mendarat di Bandara Iskandar karena minimnya jarak pandang. Selain delay, sejumlah jadwal penerbangan terpaksa harus dibatalkan, 916/9).
Kepala Cabang Pembantu Air Nav Pangkalan Bun Samsul Hadi mengatakan, akibat kabut asap membuat penerbangan di Bandara Iskandar Pangkalan Bun terganggu. Salah satunya pesawat Nam Air dari Jakarta ke Pangkalan Bun yang seharusnya tiba pukul 07.35 WIB kesulitan mendarat karena tebalnya kabut asap. Setelah berputar kurang lebih 15 menit, pesawat akhirnya terpaksa mendarat di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Ratusan penumpang pesawat Nam Air, termasuk Bupati Kobar Hj Nurhidayah berada dalam pesawat tersebut. Pesawat baru bisa terbang dari Bandara Ahmad Yani dan mendarat di Bandara Iskandar pukul 12.40 WIB.
Tidak hanya pesawat Nam Air saja yang mengalami delay, untuk pesawat Wings Air penerbangan pagi dengan rute Pangkalan Bun- Sampit- Palangka Raya harus dibatalkan keberangkatannya. Mengingat Bandara H Asan Sampit dan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya ini tidak memungkinkan untuk pendaratan karena persoalan yang sama.
“Pesawat Wing Air, baru berjalan normal pada siang hari. Rute penerbangan siang yakni dari Bandara Iskandar menuju Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 12.00 WIB,” ujarnya.
Selanjutnya untuk pesawat Trans Nusa untuk rute Pangkalan Bun ke Palangka Raya juga di cancel. Sementara pihak Trans Nusa justru mengajukan ijin sementara, selama tiga hari yakni untuk penerbangan Balikpapan- Pangkalan Bun.
“Biasanya rute Trans Nusa adalah BalikPapan-Palangka Raya- Pangkalan Bun. Karena pesawat susah mendarat di bandara Palangka Raya, maka rutenya diubah menjadi Balikpapan-Pangkalan Bun tanpa melalui Palangka Raya. Izinnya sudah ada terhitung 16,17 dan 18 September,” ujarnya.
Sementara itu Zuber Kepala UPBU Iskandar Pangkalan Bun mengatakan, terkait dengan kabut asap ini sudah menganggu penerbangan dalam beberapa hari terakhir. Namun yang paling parah adalah hari Minggu kemarin, saat itu jarak pandang di Bandara Iskandar Pangkalan Bun hanya 800 meter hingga siang.
“Termasuk hari ini juga masih terjadi kabut asap. Namun jarak pandang ini sering berganti-ganti. Pada pagi hari sempat 1.500 meter, kemudian turun menjadi 1.000 meter. Sehingga pesawat Nam Air kesulitan mendarat dan harus mendarat di Bandara di Semarang,” katanya.
Dari pukul 08.00 - 10.00 WIB justru sempat turun menjadi 800 meter dan pukul 11.00 mulai berangsur membaik yakni 1.600 sampai 1.800 meter. Sehingga pesawat Trigana Air bisa mendarat. Setelah itu pesawat Wings Air bisa take off menuju Semarang dan disusul mendaratnya pesawat Nam Air.
Dijelaskan Zuber, untuk Bandara Iskandar Pangkalan Bun tidak ada masalah untuk take off. Hanya yang kesulitan yakni pesawat yang hendak mendarat.
“Karena Bandara di Pulau Kalimantan banyak yang jarak pandangnya rendah karena kabut asap, maka pesawat yang mau mendarat memilih bandara terdekat. Jika bandara di Kalimantan tidak ada yang memungkinkan, maka yang terdekat dengan Pangkalan Bun ya di Jawa,” jelasnya. (rin/sla)